1. Namaskara Gatha
2. Vandana
3. Tisarana
4. Pancasila ( 5 Sila)
5. Atthangasila (8 Sila)
6. Dasasila (10 Sila)
7. Buddhanussati
8. Dhammanussati
9. Sanghanussati
10. Mahakarunikonathotiadigatha
11. Maha Jaya Mangala Gatha
12. Namokaratthaka Gatha
13. Ratanattayanubbhavadigatha
14. Saccakiriya Gatha
15. Sumangala Gatha I
16. Sumangala Gatha II
17. Abhaya Paritta
18. Angulimala Paritta
19. Atanatiya Paritta
20. Bojjhanga Paritta
21. Khandha Paritta
22. Vattaka Paritta
23. Adittapariyaya Sutta
24. Annattalakkhana Sutta
25. Bala Sutta
26. Dhammacakkappavattana Sutta
27. Dhammaniyama Sutta
28. Karaniyametta Sutta
29. Mangala Sutta
30. Saraniyadhamma Sutta
31. Pattumodana Paritta
32. Ratana Sutta
33. Vijaya Sutta
34. Abhinhapaccavekkhana
35. Brahma Viharapharana
36. Culla Mangala Cakkavala
37. Etavatta
38. Pattidana
39. Sakkatva Tiratanam
1. Namaskara Gatha
Araham Sammasambuddho Bhagava Buddham Bhagavantam abhivademi
Svakkhato Bhagavata Dhammo Dhammam namassami
Supatipanno Bhagavato Savakasangho Sangham namami
Sang Bhagava, Yang Maha Suci, yang telah mencapai penerangan sempurna; aku bersujud dihadapan Sang Buddha, Sang Bhagava.
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagava; aku bersujud dihadapan Dhamma.
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak sempurna; aku bersujud di hadapan Sangha.
2. Vandana
Namo Sanghyang Adi Buddhaya (3X)
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa (3X)
Namo Sabbe Bodhisattvaya Mahasattvaya. (3X)
Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa.
Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
Terpujilah Para Bodhisattva Mahasattva.
3. Tisarana
Buddham Saranam Gacchami
Dhammam Saranam Gacchami
Sangham Saranam Gacchami
Duitiyampi Buddham Saranam Gacchami
Duitiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Duitiyampi Sangham Saranam Gacchami
Tatiyampi Buddham Saranam Gacchami
Tatiyampi Dharmam Saranam Gacchami
Tatiyampi Sangham Saranam Gacchami
Aku berlindung kepada Buddha.
Aku berlindung kepada DHamma.
Aku berlindung kepada Sangha.
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha.
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada DHamma.
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Sangha.
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha.
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada DHamma.
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Sangha.
4. Pancasila Buddhis
Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
5. Atthangasila
Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Vikalabhojana Veramani Sikhapadam
Naccagitavadita Visukadassana Malagandhavilepana Dharanamandana Vibhusanatthana Veramani
Sikkhapadam Samadiyami
Uccasayana Mahasayana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik, pergi melihat tontonan-tontonan; memakai
bunga-bungaan, wangi-wangian, dan alat kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik diri..
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
6. Dasasila
Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Vikalabhojana Veramani Sikhapadam
Naccagitavadita Visukadassana Malagandhavilepana Dharanamandana Vibhusanatthana Veramani
Sikkhapadam Samadiyami
Malagandhavilepana Dharanamandana vibhusanatthana Veramani Sikhapadam Samadiyami
Uccasayana Mahasayana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Jataruparajata Patiggahana Veramani Sikhapadam Samadiyami
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik serta pergi melihat tontonan-tontonan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pemakaian bunga-bungaan, wangi-wangian,& alat kosmetik untuk tujuan menghias& mempercantik diri.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari nmenerima emas dan perak (uang).
7. Buddhanussati
Iti Pi So Bhagava
Araham Sammasambuddho Vijjacaranasampanno
Sugato Lokavidu Anuttaro Purisadammasarathi
sattha Devamanussanam
Buddho Bhagava ‘Ti
Demikianlah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, sempurna pengetahuan serta tindak-tandukNya,
sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana), Pengenal Segenap Alam; Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru para dewa dan
manusia Yang Sadar (Bangun), Yang Patut Dimuliakan.
8. Dhammanussati
Svakkhato Bhagavata Dhammo
Sanditthiko Akaliko Ehipassiko
Opanayiko Paccattam Veditabbo Vinnuhi ‘Ti
Dhamma Sang Bhagava telah sempurna dibabarkan; berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk dibuktikan, menuntun ke dalam
ke dalam batin, dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing
9. Sanghanussati
Supatipanno bhagavato Savakasangho
Ujupatipanno bhavago Savakasangho
Nayapatipanno bhagavato Savakasangho
Samicipatipanno bhagavato Savakasangho
Yadidam cattari purisayugani
attahapurisapuggala Esa Bhagavato Savakasangho
Ahuneyyo, Pahuneyyo, Dakkhineyyo, Anjalikaraneyyo
Anuttaram Punnakkhettam Lokassa ‘ti
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak baik
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak lurus
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak benar
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak patut
Mereka merupakan empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis makhluk suci. Itulah Sangha siswa Sang Bhagava; Patut menerima
pemberian, tempat bernaung, persembahan serta penghormaan; Lapangan untuk menanam jasa, yang tiada taranya di alam semesta.
10. Mahakarunikonathotiadigatha
Mahakaruniko natho
Atthaya sabbapaninam
Puretva parami sabba
Patto sambodhimuttamam
Etena saccavajjena
Ma hontu sabbupaddava
Mahakaruniko natho
Atthaya sabbapaninam
Puretva parami sabba
Patto sambodhimuttamam
Etena saccavajjena
Ma hontu sabbupaddava
Mahakaruniko natho
Atthaya sabbapaninam
Puretva parami sabba
Patto sambodhimuttamam
Etena saccavajjena
Ma hontu sabbupaddava
Sang pelindung yang maha welas asih
Untuk kepentingan semua makhluk
Telah menyempurnakan semua paramita
Mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenana ucapan ini
Semoga semua musibah lenyap adanya.
Sang pelindung yang maha welas asih
Untuk kepentingan semua makhluk
Telah menyempurnakan semua paramita
Mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenana ucapan ini
Semoga semua musibah lenyap adanya.
Sang pelindung yang maha welas asih
Untuk kepentingan semua makhluk
Telah menyempurnakan semua paramita
Mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenana ucapan ini
Semoga semua musibah lenyap adanya.
11. Maha Jaya Manggala Gatha
Yankinci ratanam loke
Vijati vividha puthu
Ratanam Buddhasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Yankinci ratanam loke
Vijjati vividha puthu
Ratanam Dhammasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Yankinci ratanam loke
Vijjati vividha puthu
Ratanam Sanghasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Permata apa pun yang terdapat
Dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang menyamai Buddha Ratana
Semoga anda sejahtera
Permata apa pun yang terdapat
Dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang menyamai Dhamma Ratana
Semoga anda sejahtera
Permata apa pun yang terdapat
Dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang menyamai Sangha Ratana
Semoga anda sejahtera
12. Namokaratthaka Gatha
Namo arahato sammsambuddhassa mahesino
Namo uttamadhammassa svakkhatasseva tenidha
Namo mahasanghassapi visuddhasiladitthino
Namo omatyaraddhassa ratanattayassa sadhukam
Namo omakatitassa tassa vathuttayassapi
Namo karappabhavena vigacchantu upaddava
Namo karanubhavena suvatthi hotu sabbada
Namo karassa tejena vidhimhi homi tejava
Sujudku pada Maha Pertapa, Buddha nan Suci tanpa noda
Sujudku pada Dhamma nan Mulia, yang telah dibabarkan dengan sempurna
Sujudkupada Sangha na Agung yang ber-Sila dan ber-Pandangan Suci
Sujudku pada Sang Tiratana, yang Mulia berkahnya dengan 'aum'
Sujudku pada Tiratana, yang telah bebas dari kekejaman.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semua gangguan lenyap.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semuanya sejahtera.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga saya sukses adanya.
13. Ratanattayanubhavadigatha
Ratanattayanubhavena
Ratanattayatejasa
Dukkharogabhaya vera
Soka sattu cupaddava
Aneka antarayapi
Vinassantu asesato
Jayasiddhi dhanam labham
Sotthi bhagyam sukham balam
Siri ayu ca vanno ca
Bhogam vuddhi ca yasava
Satavassa ca ayu ca
Jivasiddhi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Berkat kekuatan Sang Tiratana
Berkat keampuhan sang Tiratana
Semoga penderitaan, penyakit, bahaya, permusuhan
Kesedihan, malapetaka, bencana dan kesukaran
Serta segala macam rintangan
Semua lenyap tanpa sisa
Kejayaan, keberhasilan, kekayaan, keuntungan
Keselamatan, kemujuran, kebahagiaan, kekuatan
Kemakmuran, panjang usia, kecantikan
Kesejahteraan dak kemashuran, semoga bertambah
Dan panjang usia seratus tahun
Semoga keberhasilan dalam penghidupan menjadi milik anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda
14. Saccakiriya Gatha
Natthi me saranam annam
Buddho me saranam varam
Etena Saccavajjena
Sotthi me/te hotu sabbada
Natthi me saranam annam
Buddho me saranam varam
Etena Saccavajjena
Sotthi me/te hotu sabbada
Natthi me saranam annam
Buddho me saranam varam
Etena Saccavajjena
Sotthi me/te hotu sabbada
Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga aku / anda selamat sejahtera
Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga aku / anda selamat sejahtera
Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga aku / anda selamat sejahtera
15. Sumangala Gatha I
Natthi me saranam annam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbadhammanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbasanghanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Buddha
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Dhamma
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Sangha
Semoga anda selalu sejahtera
16. Sumangala Gatha I
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbadhammanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbasanghanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Buddha
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Dhamma
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Sangha
Semoga anda selalu sejahtera
17. Sumangala Gatha II
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevaat
Sabbadhammanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevaat
Sabbasanghanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga sejahtera ada pada diri anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuaan semua Dhamma
Semoga sejahtera ada pada diri anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuaan semua Sangha
Semoga sejahtera ada pada diri anda
18. Abhaya Paritta
Yandunnimittam avamangalanca
Yo camanapo sakunassa saddo
Papaggaho dussupinam akantam
Buddhanubhavena vunasamentu
Yandunnimittam avamangalanca
Yo camanapo sakunassa saddo
Papaggaho dussupinam akantam
Dhammanubhavena vunasamentu
Yandunnimittam avamangalanca
Yo camanapo sakunassa saddo
Papaggaho dussupinam akantam
Sanghanubhavena vunasamentu
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apa pun juga
Dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan
Mimpi buruk yang tidak dikehendaki
Berkat kekuatan Sang Buddha, semoga lenyap adanya
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apa pun juga
Dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan
Mimpi buruk yang tidak dikehendaki
Berkat kekuatan Sang Dhamma, semoga lenyap adanya
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apa pun juga
Dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan
Mimpi buruk yang tidak dikehendaki
Berkat kekuatan Sang Sangha, semoga lenyap adanya
19. Angulimala Paritta
Yatoham bhagini ariyaya
Jatiya jato
Nibhijanami sancicca
Panam jivita voropeta
Tena saccena sotthi te
Hotu sotthi gabbhassa.
Saudari, sejak dilahirkan sebagai seorang Ariya
Aku tidak ingin dengan sengaja pernah membunuh suatu makhluk hidup apa pun
Dengan pernyataan yang benar ini, semoga anda selamat
Semoga bayi dalam kandungan anda selamat.
20. Bojjhanga Paritta
Bojjhango satisankhato
Dhammanam vicayo tattha
Viriyampitipassaddhi
Bojjhanga ca tathapare
Samadhupekkhabojjhanga
Satte sabbadassina
Munina sammadakkhata
Bhavita bahulikata
Samvattanti abhinnaya
Nibbanaya ca bodhiya
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Ekasmim samaye natho
Mpggallananca kassapam
Gilane dukkhite disva
Bojjhange satta desayi
Te ca tam abhinanditva
Roga muccimsu tankhane
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Ekada dhammarajapi
Gelannenabhipilito
Cunda therena tanneva
Bhanapetvana sadaram
Sammoditva ca abadha
Tamha vutthasi thanaso
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Pahina te ca abadha
Tinnannampi mahesinam
Maggahatakilesava
Pattanuppattidhammatam
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Faktor-faktor untuk mencapai Bodhi adalah Sati (perhatian)
Dhammavicayo (penyelidikan terhadap Dhamma)
Viriya (semangat), Piti (kegiuran), Passaddhi (ketenangan)
Faktor lainnya adalah Samadhi dan Upekkha (keseimbangan)
Ketujuh faktor ini telah diajarkan
Dengan jelas oleh Sang Maha Muni (Suci)
Bila dikembangkan dan selalu dilatih akan menghasilkan
Abhinna (kemampuan batin tinggi), Nibbana dan Penerangan Sempurna
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera
Pada suatu ketika Sang Pelindung
Melihat Yang Ariya Moggalana dan Yang Ariya Kassapa sakit demam
Beliau mengulangi ketujuh faktor Bodhi
Karena mereka merasa gembira
Seketika itu mereka sembuh
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera
Suatu ketika Sang Dhammaraja sendiri sakit demam
Yang Ariya Cunda Thera (diminta) mengulangi
Sutta ini dengan khitmad
Karena merasa gembira
Maka seketika sembuhlah Sang Bhagava
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
Penyakit telah disembuhkan
Dari ketiga Petapa Agung tersebut
Seperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batin
Tercapai sesuai dengan kebenaran Dhamma
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
21. Vattaka Paritta
Atthi loke sīlaguno
Saccam soceyyanuddayã
Tena saccena kãhãmi
Saccakiriyamanuttaram
Āvajjitvã dhammabalam
Saritvã pubbake jine
Saccabalamavassãya
Saccakiriyamakãsaham
Santi pakkhã apattanã
Santi pãdã avaňcanã
Mãtã pitã ca nikkhantã
Jãtaveda paţikkama
Saha sacce kate mayham
Mahãpajjalito sikkhī
Vajjesi solasa karīsãni
Udakam patvã yathã sikkhī
Saccena me samo natthi
Esã me saccapãramī ‘ti
Dalam dunia ini terdapatlah berkah SĪLA
Kebenaran, kesucian, dan kasih sayang
Berdasarkan pada kebenaran ini saya akan
Berusaha sungguh-sungguh dengan tekad suci
Merenungkan kekuatan Dhamma
Dan mengingat “Para Penakluk” yang lampau
Berdasarkan pada kekuatan kebenaran ini
Saya melakukan tekad suci ini
Ini adalah sayang-sayap yang tidak dapat terbang
Ini adalah kaki-kaki yang tidak dapat berjalan
Dan ayah serta ibu telah pergi
Api Jataveda : Kembali!
Kobaran jilatan api yang ganas
Seluas enambelas kubik terhenti
Bagaikan api yang tersiram air
Karena kebenaran tiada yang dapat kubandingkan
Inilah Sacca Paramita-ku
22. Adittapariyaya Sutta
VENEYYADAMANOPĀYE SABBASO PĀRAMIM GATO
MOGHAVACANO BUDDHO ABHIŇŇĀYĀNUSĀSAKO
INNĀNURŪPATO CĀPI DHAMMENA NIVAYAM PAJAM
CINNĀGGIPĀRICARIYĀNAM SAMBOJJHĀRAHAYOGINAM
AMĀDITTAPARIYĀYAM DESAYANTO MANOHARAM
TE SOTĀRO VIMOCESI ASEKKHĀYA VIMUTTIYĀ
TATHEVOPAPARIKKHĀYA VIŇŇŪNAM SOTUMICCHATAM
UKKHATĀLAKKHANOPĀYAM TAM SUTTANTAM BHANĀMA SE
ĀDITTAPARIYĀYASUTTAM
EVAM ME SUTAM, EKAM SAMAYAM BHAGAVĀ, GAYĀYAM VIHARATI GAYĀSĪSE, SADDHIM BHIKKHUSAHASSENA, TATRA KHO BHAGAVĀ BHIKKHŪ ĀMANTESI.
SABBAM BHIKKHAVE ĀDITTAM, KIŇCA BHIKKHAVE SABBAM ĀDITTAM, CAKKHUM BHIKKHAVE ĀDITTAM, RŪPĀ ĀDITTĀ, CAKKHUVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, CAKKHUSAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM CAKKHUSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMA SUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, SOTAM ĀDITTAM, SADDĀ ĀDITTĀ SOTAVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, SOTASAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM SOTASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, GHĀNAM ĀDITTAM, GANDHĀ ĀDITTĀ, GHĀNAVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, GHĀNASAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM GHĀNASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, JIVHĀ ĀDITTĀ, RASĀ ĀDITTĀ, JIVHĀVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, JIVHĀSAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM JIVHĀ SAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, KĀYO ĀDITTO, PHOŢŢHABBĀ ĀDITTĀ, KĀYAVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, KĀYASAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM KĀYASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, MANO ĀDITTO, DHAMMĀ ĀDITTĀ, MANOVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, MANOSAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM MANOSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI.
EVAM PASSAM BHIKKHAVE SUTVĀ ARIYASĀVAKO, CAKKHUSMIMPI NIBBINDATI, RŪPESUPI NIBBINDATI, CAKKHUVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, CAKKHUSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM CAKKHUSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, SOTASMIMPI NIBBINDATI, SADDESUPI NIBBINDATI, SOTAVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, SOTASAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM SOTASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI GHĀNASMIMPI NIBBINDATI, GANDHESUPI NIBBINDATI, GHĀNAVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, GHĀNASAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM GHĀNASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀDUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, JIVHĀYAPI NIBBINDATI, RASESUPI NIBBINDATI, JIVHĀVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, JIVHĀSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM JIVHĀSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, KĀYASMIMPI NIBBINDATI, PHOŢŢHABBESUPI NIBBINDATI KĀYASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, MANASMIMPI NIBBINDATI, DHAMMESUPI NIBBINDATI, MANOVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, MANOSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM MANOSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, NIBBINDAM VIRAJJATI, VIRĀGĀ VIMUCCATI, VIMUTTASMIM VIMUTTAMITI ŇĀNAM HOTI, KHĪNĀ JĀTI, VUSITAM BRAHMACARIYAM, KATAM KARANĪYAM, NĀPARAM ITTHATTĀYĀTI PAJĀNĀTĪTI, IDAMAVOCA BHAGAVĀ, ATTAMANĀ TE BHIKKHŪ BHAGAVATI BHĀSITAM ABHINANDUM, IMASMIŇCA PANA VEYYĀKARANASMIM BHAŇŇAMĀNE, TASSA BHIKKHUSAHASSASSA ANUPĀDĀYA, ĀSAVEHI CITTĀNI VIMUCCIMSŪTI
ĀDITTAPARIYĀYASUTTAM NIŢŢHITAM
Khotbah Api
Pada suaatu ketika Sang BHAGAVĀ berdiam di GAYĀ, di Gayasisa bersama dengan seribu bhikkhu.
Disana Sang Bhagavā bersabda kepada para bhikkhu : “O, para bhikkhu, semuanya terbakar. Apakah yang terbakar itu?”
Mata (Cakkhu) terbakar, Wujud (Rūpā) terbakar, Kesadaran indera-mata (Cakkhu-viňňāna) terbakar, Kontak-mata (Cakkhu-samphasso) terbakar, demikian juga apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan (somanassa), sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan (domanassa), atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak-menyenangkan (asomanassa-adomanassa), yang ditimbulkan oleh kontak-mata bersama syarat-syaratnya juga terbakar.
Apakah yang membakarnya?
Dibakar oleh api Keserakahan (Lobha), dibakar oleh api Kebencian (Dosa), dibakar oleh api Kegelapan-batin (Moha); Saya katakan, terbakar oleh Kelahiran (Jati), Usia-tua (Jara), Kematian (Marana), Kesedihan (Soka), Ratap-tangis (Parideva), Penderitaan (Dukkha), yang tidak menyenangkan (Domanassa), Putus-asa (Upāyāsa).
Telinga (Sota) terbakar, Suara (Sabda) terbakar ………….
Hidung (Ghana) terbakar, Bebauan (Gandha) terbakar……………….
Lidah (Jivhā) terbakar, Rasa (Rasā) terbakar …………………
Badan (Kāya) terbakar, Yang dapat disentuh (Phoţţhaba) terbakar ……………….
Pikiran (Mano) terbakar, Obyek-pikiran (Dhamma) terbakar, Kesadaran indera-pikiran (Mano-
Viňňāna) terbakar, Kontak-pikiran (Manosamphasso) terbakar. Demikian juga apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan (somanassa), sebagai sesuatu yang tidak-menyenangkan (domanassa), atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan (asomanassa-adomanassa), yang ditimbulkan oleh kontak-pikiran bersama syarat-syaratnya juga terbakar.
Apakah yang membakarnya?
Dibakar oleh api Keserakahan, dibakar oleh api Kebencian, dibakar oleh api Kegelapan-batin; Saya katakan, terbakar oleh Kelahiran, Usia-tua, Kematian, Kesedihan, Ratap-tangis, Penderitaan, Ketidak senangan, Putus-asa.
O, para bhikkhu, apabila siswa Ariya yang telah mendengar Dhamma dan telah memahaminya, dia menjauhkan diri dari kegemaran-mata, dia menjauhkan diri dari kegemaran-wujud, dia menjauhkan diri dari kegemaran kesadaran-indera mata, dia menjauhkan diri dari kegemaran kontak mata, dan apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan, sebagai sesuatu tidak menyenangkan, atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan, yang ditimbulkan oleh kontak-mata bersama syarat-syaratnya, maka dia telah menjauhkan diri dari kegemaran.
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-telinga, pada suara …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-hidung, pada bebauan …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-lidah, pada rasa …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-badan, pada apa yang dapat disentuh …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-pikiran, dia menjauhkan diri dari Kegemaran-obyek-pikiran, dia menjauhkan diri dari Kegemaran-kesadaran-indera-pikiran, dia menjauhkan diri dari Kegemaran-kontak-pikiran, dan apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan, sebagai sesuatu tidak menyenangkan, atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan, yang ditimbulkan oleh kontak-pikiran bersama syarat-syaratnya, maka dia juga menjauhkan diri dari semuanya itu.
Apabila dia telah menjauhkan diri, hawa nafsu menjadi lenyap. Dengan lenyapnya hawa nafsu, dia terbebas (vimutti). Apabila dia bebas, timbullah Pengetahuan bahwa dia telah bebas. Dia memahami “Tumimbal-lahir telah lenyap, telah tercapai hidup suci, tidak ada lagi apa yang harus dikerjakan, tidak kembali lagi ke dunia ini.”
Demikianlah sabda Sang Bhagavā. Keseribu orang bhikkhu merasa puas dan mengerti sabda Sang Bhagavā.
Sewaktu khotbah ini disampaikan, batin keseribu bhikkhu tersebut tidak lagi dikotori oleh kemelekatan.
(Samyutta-Nikaya XXXV, 28)
23. Khanda Paritta
aritta
Patikkamantu bhutani
Soham namo Bhagavato
Namo asttannam sammasambuddhanam
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Virupakkha
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Erapatha
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Chabyaputta
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Kanhagotamaka
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk tanpa kaki
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki dua
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki empat
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki banyak
Semoga kami tidak mendapat susah dari makhluk-makhluk tanpa kaki
Juga tidak dari makhluk-makhluk berkaki dua
Semoga makhluk-makhluk berkaki empat tidak menyusahkan kami
Semoga makhluk-makhluk berkaki banyak tidak menyusahkan kami.
Semoga semua makhluk hidup
Semua yang dilahirkan dan yang belum lahir
Semoga semua tanpa terkecuali mendapatkan kebahagiaan
Semoga mereka bebas dari penderitaan
Tak terhingga adalah kebijaksanaan Sang Buddha
Tak terhingga adalah kebijaksanaan Dhamma
Tak terhingga adalah kebijaksanaan Sangha
Terbebaslah makhluk-makhluk melata
Seperti ular-ular, ketongging-ketongging, lipan, labah-labah dan tikus.
Telah kami panjatkan doa perlindungan
Telah kami panjatkan paritta-paritta yang suci
Silahkan makhluk-makhluk pergi dengan damai
Terpujilah Sang Bhagava
Terpujilah tujuh Samma Sambuddha
24. Anattalakkhana Sutta
YANTAM SATTEHI DUKKHENA ŇEYYAM ANATTALAKKHANAM
ATTAVĀDĀTTASAŇŇĀNAM SAMMADEVA VIMOCANAM
SAMBUDDHO TAM PAKĀSESI DIŢŢHASACCĀNA YOGINAM
UTTARIM PAŢIVEDHĀYA BHĀVETUM ŇANAMUTTAMAM
YANTESAM DIŢŢHADHAMMĀNAM ŇĀNENUPAPARIKKHATAM
SABBĀSAVEHI CITTĀNI VIMUCCIMSU ASESATO
TATHĀ ŇĀNĀNUSĀRENA SĀSANAM KĀTUMICCHATAM
SĀDHŪNAM ATTHASIDDHATTHAM TAM SUTTANTAM BHANĀMA SE
ANATTALAKKHANASUTTAM
EVAM ME SUTAM, EKAM SAMAYAM BHAGAVĀ, BĀRĀNASIYAM VIHARATI, ISIPATANE MIGADĀYE, TATRA KHO BHAGAVĀ PAŇCAVAGGIYE BHIKKHŪ ĀMANTESI.
RŪPAM BHIKKHAVE ANATTĀ, RŪPAŇCAHIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM RŪPAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA RŪPE, EVAM ME RŪPAM HOTU EVAM ME RŪPAM MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE RŪPAM ANATTĀ, TASMĀ RŪPAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI RŪPE, EVAM ME RŪPAM HOTU EVAM ME RŪPAM MĀ AHOSĪTI, VEDANĀ ANATTĀ, VEDANĀ CA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM VEDANĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA VEDANĀYA. EVAM ME VEDANĀ HOTU EVAM ME VEDANĀ MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE VEDANĀ ANATTĀ, TASMĀ VEDANĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI VEDANĀYA, EVAM ME VEDANĀ HOTU EVAM ME VEDANĀ MĀ AHOSĪTI, SAŇŇĀ ANATTĀ, SAŇŇĀ CA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM SAŇŇĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA SAŇŇĀYA, EVAM ME SAŇŇĀ HOTU EVAM ME SAŇŇĀ MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE SAŇŇĀ ANATTĀ, TASMĀ SAŇŇĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI SAŇŇĀYA, EVAM ME SAŇŇĀ HOTU EVAM ME SAŇŇĀ MĀ AHOSĪTI, SAŃKHĀRĀ ANATTĀ, SAŃKHĀRĀ CA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSAMSU, NAYIDAM SAŃKHĀRĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYUM, LABBHETHA CA SAŃKHĀRESU, EVAM ME SAŃKHĀRĀ HONTU EVAM ME SAŃKHĀRĀ MĀ AHESUNTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE SAŃKHĀRĀ ANATTĀ, TASMĀ SAŃKHĀRĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTANTI, NA CA LABBHATI SAŃKHĀRESU, EVAM ME SAŃKHĀRĀ HONTU EVAM ME SAŃKHĀRĀ MĀ AHESUNTI, VIŇŇĀNAM ANATTĀ, VIŇŇĀNAŇCA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM VIŇŇĀNAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA VIŇŇĀNE, EVAM ME VIŇŇĀNAM HOTU EVAM ME VIŇŇĀNAM MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE VIŇŇĀNAM ANATTĀ, TASMĀ VIŇŇĀNAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI VIŇŇĀNE, EVAM ME VIŇŇĀNAM HOTU EVAM ME VIŇŇĀNAM MĀ AHOSĪTI.
TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE RŪPAM NICCAM VĀ ANICCAM VĀTI, ANICCAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMA DHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE VEDANĀ NICCĀ VĀ ANICCĀ VĀTI, ANICCĀ BHANTE, YAM PANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE SAŇŇĀ NICCĀ VA ANICCĀ VĀTI, ANICCĀ BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE SAŃKHĀRĀ NICCĀ VĀ ANICCĀ VĀTI ANICCĀ BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE VIŇŇĀNAM NICCAM VĀ ANICCAM VĀTI, ANICCAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE.
TASMĀTIHA BHIKKHAVE YAŃKIŇCI RŪPAM ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNAM, AJJHATTAM VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKAM VĀ SUKHUMAM VĀ, HĪNAM VĀ PANĪTAM VĀ, YANDŪRE SANTIKE VĀ, SABBAM RŪPAM, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YĀ KĀCI VEDANĀ ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNĀ, AJJHATTĀ VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKĀ VĀ SUKHUMĀ VĀ, HĪNĀ VĀ PANĪTĀ VĀ, YĀ DŪRE SANTIKE VĀ, SABBĀ VEDANĀ, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YĀ KĀCI SAŇŇĀ ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNĀ, AJJHATTĀ VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKA VĀ SUKHUMĀ VĀ, HĪNĀ VĀ PANĪTĀ VĀ, YĀ DŪRE SANTIKE VĀ, SABBĀ SAŇŇĀ, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YE KECI SAŃKHĀRĀ ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNĀ, AJJHATTĀ VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKĀ VĀ SUKHUMĀ VĀ, HĪNĀ VĀ PANĪTĀ VĀ, YE DŪRE SANTIKE VĀ, SABBE SAŃKHĀRĀ, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YAŃKIŇCI VIŇŇĀNAM, ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNAM, AJJHATTAM VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKAM VĀ SUKHUMAM VĀ, HĪNAM VĀ PANĪTAM VĀ YANDŪRE SANTIKE VĀ, SABBAM VIŇŇĀNAM, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM.
EVAM PASAM BHIKKHAVE SUTVĀ ARIYASĀVAKO, RŪPASMIMPI NIBBINDATI, VEDANĀYAPI NIBBINDATI, SAŇŇĀYAPI NIBBINDATI, SAŃGHĀRESUPI NIBBINDATI, VIŃŃĀNASMIMPI NIBBINDARI, NIBBINDAM VIRAJJATI, VIRĀGĀ VIMUCCATI, VIMUTTASMIM VIMUTTAMITI, ŃĀNAM HOTI, KHĪNĀ JĀTI, VUSITAM BRAHMACARIYAM, KATAM KARANĪYAM, NĀPARAM ITTHATTVYĀTI PAJĀNĀTĪTI, IDAMAVOCA BHAGAVĀ, ATTAMANĀ PAŇCAVAGGIYĀ BHIKKHŪ BHAGAVATO BHĀSITAM ABHINANDUM, IMASMIŇCA PANA VEYYĀKARANASMIM BHAŇŇAMĀNE PAŇCAVAGGIYĀNAM BHIKKHŪNAM ANUPĀDĀYA, ĀSAVEHI CITTĀNI VIMUCCIMSŪTI.
ANATTALAKKHANASUTTAM NIŢŢHITAM
Khotbah Tentang Sifat Bukan – Aku
“Demikianlah yang saya dengar” Pada suatu ketika, Sang Bhagavā bersemayam didekat Benares, di Isipatana, di Taman Rusa (Migadāya). Di sana, Sang Bhagavā bersabda kepada rombongan lima orang bhikkhu : Assaji, Vappa, Bhadiya, Kondaňňa, Mahānama.
“O, para bhikkhu”
“Ya, Bhante,” jawab kelima bhikkhu.
O, para bhikkhu, badan-jasmani (rūpā) bukan-Aku. Jika badan-jasmani ini Aku, maka badan-jasmani ini tidak menimbulkan penderitaan. Orang yang memiliki badan-jasmani demikian akan berpikir “Biarlah badan-jasmaniku seperti ini, biarlah badan-jasmaniku tidak seperti ini”.
Tetapi oleh karena badan-jasmani ini bukan-Aku, maka badan-jasmani ini menimbulkan penderitaan. Tidak seorangpun dapat memiliki badan-jasmani, dengan demikian ia akan berpikir: “Biarlah badan-jasmaniku seperti ini, biarlah badan-jasmaniku tidak seperti ini”.
O, para bhikkhu, perasaan (Vedanā) bukan-Aku …………………….
O, para bhikkhu, pencerapan (Saňňa) bukan-Aku …………………….
O, para bhikkhu, bentuk-pikiran (Sańkhāra) bukan-Aku …………………….
O, para bhikkhu, kesadaran-indera (Vińńāna) bukan-Aku …………………….
Jika kesadaran-indera ini Aku, maka kesadaran-indera ini tidak menimbulkan penderitaan, Orang yang memiliki kesadaran-indera demikian akan berpikir “Biarlah kesadaran-inderaku seperti ini, biarlah kesadaran-inderaku tidak seperti ini.”
Tetapi oleh karena kesadaran-indera ini bukan-Aku, maka menimbulkan penderitaan. Tidak seorangpun dapat memiliki kesadaran-indera, dengan demikian ia akan berpikir “Biarlah kesadaran-inderaku seperti ini, biarlah kesadaran-inderaku tidak seperti ini.”
O, para bhikkhu, bagaimanakah pandanganmu : “Apakah badan-jasmani ini kekal (niccā) atau tidak kekal (aniccā)?”
“Tidak kekal, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
Sekarang, apa yang tidak kekal, yang menyedihkan dan tunduk pada perubahan patut dipandang demikian :”Ini milikku, Ini aku, Ini diriku?”
“Tidak, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
“Apakah perasaan ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Apakah pencerapan ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Apakah bentuk-pikiran ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Apakah kesadaran-indrera ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Tidak kekal, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
“Apakah yang tidak-kekal itu menyenangkan (Sukha) atau menyedihkan (Dukkha)?”
“Menyedihkan (Dukkha) Bhante,” jawab kelima bhikkhu.
Sekarang, apa yang tidak kekal, yang menyedihkan dan tunduk pada perubahan patut dipandang demikian :”Ini milikku, Ini aku, Ini diriku?”
“Tidak, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap badan-jasmani baik yang lalu, yang akan datang maupun yang sekarang ada, baik kasar maupun halus, baik dalam diri sendiri maupun di luar diri sendiri, baik rendah maupun luhur, baik jauh maupun dekat, sepatutnya dipandang dengan Pengertian Benar. Demikianlah hendaknya: “Ini bukan milikku, Ini bukan aku, Ini bukan diriku”.
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap perasaan apapun ……………………..
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap pencerapan apapun ……………………..
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap bentuk-pikiran apapun ……………………..
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap kesadaran-indera apapun; baik yang lalu, yang akan datang maupun yang sekarang ada, baik kasar maupun halus, baik dalam diri sendiri maupun di luar diri sendiri, baik rendah maupun luhur, baik jauh maupun dekat, sepatutnya dipandang dengan Pengertian Benar. Demikianlah hendaknya: “Ini bukan milikku, Ini bukan aku, Ini bukan diriku”.
O, para bhikkhu, apabila siswa Ariya yang telah mendengar ini (Ariyasacca) dan telah memahaminya, dia menjauhkan diri dari kemelekatan badan-jasmani, dia menjauhkan diri dari kemelekatan perasaan, dia menjauhkan diri dari kemelekatan pencerapan, dia menjauhkan diri dari kemelekatan bentuk pikiran, dia menjauhkan diri dari kemelekatan kesadaran-indera.
Apabila dia telah menjauhkan diri dari semuanya itu, hawa nafsu menjadi lenyap. Dengan lenyapnya hawa nafsu, dia terbebas (vimutti). Apabila dia telah bebas, timbullah pengetahuan bahwa dia telah bebas.
Dia memahami “Tumimbal-lahir telah lenyap, Telah tercapai hidup suci, Tidak ada lagi apa yang harus dikerjakan, Tidak kembali lagi ke dunia ini.”
Demikianlah sabda Sang Bhagavā, kelima bhikkhu merasa puas dan mengerti sabda Beliau.
Sewaktu khotbah ini disampaikan, batin kelima bhikkhu tersebut tidak lagi dikotori oleh kemelekatan.
(Samyutta-Nikaya XXII, 59)
25. Bala Sutta
TATHĀGATO BALAPPATTO LOKE APPAŢPUGGALO
YESAM SUBHĀVITATTĀ KHO SAMBODDHUM PAŢIPANNAKO
DHAMME SAMBUJJHATE SAMMA KLESANIDDĀYA BUJJHATI
TESAMPAKĀSAKAM SUTTAM YAM SO JINO ADESAYI
MANGALATTHĀYA SABBESAM TAM SUTTANTAM BHANĀMA SE
BALASUTTAM
EVAMME SUTAM, EKAM SAMAYAM BHAGAVĀ, SĀVATTHIYAM VIHARATI, JETAVANE ANĀTHAPINDIKASSA, ĀRĀME, TATRA KHO BHAGAVĀ BHIKKHŪ ĀMANTESI BHIKKHAVOTI, BHADANTETI TE BHIKKHŪ BHAGAVATO PACCASSOSUM, BHAGAVĀ ETADAVOCA.
PAŇCIMĀNI BHIKKHAVE BALĀNI, KATAMĀNI PAŇCA, SADDHĀ BALAM VIRIYABALAM SATIBALAM SAMĀDHIBALAM PAŇŇĀBALAM, KATAMAŇCA BHKKHAVE SADDHĀBALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀVAKO SADDHO HOTI, SADDHATI TATHĀGATASSA BODHIM, ITIPI SO BHAGAVĀ ARAHAM SAMMĀSAMBUDDHO, VIJJĀCARANASAMPANNO SUGATO LOKAVIDŪ, ANUTTARO PURISADAMMASĀRATHI SATTHĀ DEVAMANUSSĀNAM BUDDHO BHAGAVĀTI, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE SADDHĀBALAM, KATAMAŇCA BHIKHHAVE VIRIYABALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀVAKO ĀRADDHAVIRIYO VIHARATI, AKUSALĀNAM DHAMMĀNAM PAHĀNĀYA, KUSALĀNAM DHAMMĀNAM UPASAMPADĀYA, THĀMAVĀ DALHAPARAKKAMO ANIKKHITTADHURO KUSALESU DHAMMESU, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE VIRIYABALAM, KATAMAŇCA BHIKKHAVE SATIBALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀVAKO SATIMĀ HOTI, PARAMENA SATANEPAKKENA SAMANNĀGATO, CIRAKATAMPI CIRABHĀSITAMPI SARITĀ ANUSSARITĀ, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE SATIBALAM, KATAMAŇCA BHIKKHAVE SAMĀDHIBALAM, IDHA BHIKHHAVE ARIYASĀVAKO, VIVICCEVA KĀMEHI VIVICCA AKUSALEHI DHAMMEHI, SAVITAKKAM SAVICĀRAM VIVEKAJAMPĪTISUKHAM PAŢHAMAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, VITAKKAVICĀRĀNAM VŪPASAMĀ, AJJHATTAM SAMPASĀDANAM CETASO EKODIBHĀVAM AVITAKKAM AVICĀRAM, SAMĀDHIJAMPĪTISUKHAM DUTIYAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, PĪTIYĀ CA VIRĀGĀ UPEKKHAKO CA VIHARATI SATO CA SAMPAJĀNO, SUKHAŇCA KĀYENA PAŢISAMVEDETI, YANTAM ARIYĀ ĀCIKKHANTI UPEKKHAKO SATIMĀ SUKKHAVIHĀRĪTI, TATIYAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, SUKHASSA CA PAHĀNĀ DUKKHASSA CA PAHĀNĀ, PUBBEVA SOMANASSADOMANASSĀNAM ATTHAŃGAMĀ, ADUKKHAMASUKHAM UPEKKHĀSATIPĀRISUDDHIM, CATUTTHAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE SAMĀDHIBALAM, KATAMAŇCA BHIKKHAVE PAŇŇĀVĀBALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀKO PAŇŇAVĀ HOTI, UDAYATTHAGĀMINIYA PAŇŇĀYA SAMANNĀGATO, ARIYĀYA NIBBEDHIKĀYA SAMMĀDUKKHAYAGĀMINIYĀ, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE PAŇŇĀBALAM, IMĀNI KHO BHIKKHAVE PAŇCA BALĀNĪTI, IDAMAVOCA BHAGAVĀ, ATTAMANĀ TE BHIKKHŪ BHAGAVATO BHĀSITAM, ABHINANDUNTI.
BALASUTTAM NIŢŢHITAM
BALASUTTA
Demikianlah yang telah saya dengar. Pada waktu Sang Bhagavã sedang bersemayam di Vihara JETAVANA ĀRĀMA yang didirikan ANĀTHAPINDIKA di kota SAVATTHI. Pada waktu itu Sang Bhagavã memanggil para Bhikkhu :”Duhai para Bhikkhu.” Para Bhikkhu segera menghadap Sang Bhagavã. Kemudian Sang Bhagavã mengatakan kepada mereka :”Duhai para Bhikkhu, terdapat lima kekuatan. Apakah lima kekuatan itu? Lima kekuatan itu adalah, KEKUATAN KEYAKINAN, KEKUATAN SEMANGAT, KEKUATAN KESADARAN, KEKUATAN SAMĀDHI dan KEKUATAN KEBIJAKSANAAN”.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KEYAKINAN?”. DiterangkanNya sebagai berikut :”Duhai para Bhikkhu, para Bhikkhu (termasuk umat) adalah siswa-siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA, yang yakin akan sifat-sifat luhur Sang Bhagavã, yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, sempurna Pengetahuan serta Tindak-tanduk-Nya, sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana), Pengenal Semua Alam; Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru Para Dewa dan Manusia, Yang Sadar (Bangun), Yang Layak Dimuliakan.”
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN SEMANGAT?” Diterangkan sebagai berikut : :”Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik dalam BUDDHASĀSANA ini bersemangat untuk menghindari ĀKUSALAKAMMA, bersemangat untuk banyak berbuat (mengumpulkan) KUSALAKAMMA. Mereka tekun, teguh, tidak mudah patah semangat, memperhatikan KUSALADHAMMA (hal-hal yang baik). Inilah KEKUATAN SEMANGAT”.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KESADARAN?”. Diterangkan sebagai berikut : “Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KESADARAN yang baik – mengingat tindakan yang pernah diperbuat – dan yang telah dibuat masih diingat – mengingat perkataan yang pernah diucapkan – dan yang telah dibicarakan masih diingat – inilah KEKUATAN KESADARAN”.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN SAMĀDHI?”. DiterangkanNya sebagai berikut : “Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KEKUATAN SAMĀDHI yang baik. Mereka memiliki SAMĀDHI yang sempurna, dan diterangkan sebagai berikut : “Demikianlah ia (Bhikkhu) menjauhkan diri dari keinginan nafsu indria, dan berdiam dalam Jhăna pertama, yakni suatu keadaan batin yang bergembira (pīti) dan berbahagia (sukha), yang masih disertai dengan Vitaka (pengarahan pikiran pada obyek) dan Vicără (usaha mempertahankan pikiran pada obyek). Kemudian setelah membebaskan diri dari Vitaka dan Vicără, ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna kedua, yakni keadaan batin yang bergembira dan bahagia, tanpa disertai dengan Vitaka dan Vicără. Selanjutnya dalam keadaan batin seimbang yang disertai dengan perhatian murni dan jelas, tubuhnya diliputi dengan perasaan bahagia yang dikatakan oleh para Ariya sebagai ‘Kebahagiaan yang dimiliki oleh mereka yang hatinya seimbang dan penuh perhatian murni’ dan ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna ketiga. Kemudian dengan menyingkirkan perasaan bahagia, dengan menghilangkan perasaan senang dan tidak senang yang telah dirasakan sebelumnya, ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna keempat, yakni suatu keadaan yang benar-benar seimbang, yang memiliki perhatian murni (sati parisudhi), bebas dari perasaan bahagia dan tidak bahagia”. Demikianlah pelaksanaan Samădhi.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KEBIJAKSANAAN?”. Diterangkan sebagai berikut :”Duhai para Bhikkhu, siswa-siswa di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KEBIJAKSANAAN. Mereka memiliki KEBIJAKSANAAN yang sempurna, yang bisa mengingat akan muncul dan lenyapnya segala sesuatu. Ini adalah KEKUATAN KEBIJAKSANAAN”.
“Duhai para Bhikkhu hal-hal yang diterangkan inilah yang dinamakan Lima Kekuatan.”
Setelah Sang Bhagavã selesai berkhotbah, para Bhikkhu gembira dan senang hati.
28. Karaniya Metta Sutta
Karaniyamatthakusalena,
Yantam santam padam abhi-samecca;
Sakko uju ca suhuju ca,
Suvaco cassa mudu anatimani.
Santussako ca subharo ca,
Appakicco ca sallahukavutti;
Santindriyo ca nipako ca,
Appagabbho kulesu ananu giddho.
Na ca khuddam samacare kinci,
Yena vinnu pare upavadeyyum;
Sukhino va khemino hontu,
Sabbe satta bhavantu sukhitatta:
Ye keci panabhut'atthi,
Tasa va thavara va anavasesa;
Digha va ye mahanta va,
Majjima rassaka anukathula
Dittha va ye ca adittha,
Ye ca dure vasanti avidure;
Bhuta va sambhavesi va,
Sabbe satta bhavantu sukitatta.
Na paro pararam nikubbetha,
Natimannetha katthaci nam kinci;
Byarosana patighasanna,
Nannamannassa dukkhamiccheyya.
Mata yatha niyam puttam
Ayusa ekaputtamanurakkhe;
Evampi sabbabhutesu
Manasambhavaye aparimanam.
Mettanca sabbalokasmim
Mansambhavaye aparimanam;
Uddham adho ca tiriyanca,
Asambham averam asapattam.
Titthancaram nisinno va,
Sayano va yavatassa vigatamiddho;
Etam satim adhittheyya,
Brahmam etam viharam idha-mahu.
Ditthinca anupagamma,
Silava dassanena sampanno;
Kamesu vineyya gedham,
Na hi jatu gabbhaseyyam puna-reti ti.
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang
tangkas dalam kebaikan
Untuk mencapai ketenangan
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
Yang dapat dicela oleh Para Bijaksana
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram
Semoga semua makhluk berbahagia.
Makhluk hidup apapun juga
Yang lemak dan kuat tanpa terkecuali
Yang panjang atau besar
Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk
Yang tampak atau tak tampak
Yang jauh atau pun dekat
Yang terlahir atau yang akan lahir
Semoga semua makhluk berbahagia
Jangan menipu orang lain,
Atau menghina siapa saja,
Jangan karena marah dan benci
Mengharap orang lain celaka.
Bagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwanya
Melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta
Dipancarkannya pikiran itu tanpa batas
Ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
Atau berbaring, selagi tiada lelap,
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma
Tiada berpegang pada pandangan salah (tentang atta / aku),
Dengan Sila dan penglihaan yang sempurna
Hingga bersih dari nafsu indera,
Ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.
29. Mangala Sutta
Evamme sutam
Ekam samayam Bhagava
Savatthiyam viharati
Jetavanne anathapindikassa
Arame
Atha kho annatara devata,
2. Vandana
3. Tisarana
4. Pancasila ( 5 Sila)
5. Atthangasila (8 Sila)
6. Dasasila (10 Sila)
7. Buddhanussati
8. Dhammanussati
9. Sanghanussati
10. Mahakarunikonathotiadigatha
11. Maha Jaya Mangala Gatha
12. Namokaratthaka Gatha
13. Ratanattayanubbhavadigatha
14. Saccakiriya Gatha
15. Sumangala Gatha I
16. Sumangala Gatha II
17. Abhaya Paritta
18. Angulimala Paritta
19. Atanatiya Paritta
20. Bojjhanga Paritta
21. Khandha Paritta
22. Vattaka Paritta
23. Adittapariyaya Sutta
24. Annattalakkhana Sutta
25. Bala Sutta
26. Dhammacakkappavattana Sutta
27. Dhammaniyama Sutta
28. Karaniyametta Sutta
29. Mangala Sutta
30. Saraniyadhamma Sutta
31. Pattumodana Paritta
32. Ratana Sutta
33. Vijaya Sutta
34. Abhinhapaccavekkhana
35. Brahma Viharapharana
36. Culla Mangala Cakkavala
37. Etavatta
38. Pattidana
39. Sakkatva Tiratanam
1. Namaskara Gatha
Araham Sammasambuddho Bhagava Buddham Bhagavantam abhivademi
Svakkhato Bhagavata Dhammo Dhammam namassami
Supatipanno Bhagavato Savakasangho Sangham namami
Sang Bhagava, Yang Maha Suci, yang telah mencapai penerangan sempurna; aku bersujud dihadapan Sang Buddha, Sang Bhagava.
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagava; aku bersujud dihadapan Dhamma.
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak sempurna; aku bersujud di hadapan Sangha.
2. Vandana
Namo Sanghyang Adi Buddhaya (3X)
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa (3X)
Namo Sabbe Bodhisattvaya Mahasattvaya. (3X)
Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa.
Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
Terpujilah Para Bodhisattva Mahasattva.
3. Tisarana
Buddham Saranam Gacchami
Dhammam Saranam Gacchami
Sangham Saranam Gacchami
Duitiyampi Buddham Saranam Gacchami
Duitiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Duitiyampi Sangham Saranam Gacchami
Tatiyampi Buddham Saranam Gacchami
Tatiyampi Dharmam Saranam Gacchami
Tatiyampi Sangham Saranam Gacchami
Aku berlindung kepada Buddha.
Aku berlindung kepada DHamma.
Aku berlindung kepada Sangha.
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha.
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada DHamma.
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Sangha.
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha.
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada DHamma.
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Sangha.
4. Pancasila Buddhis
Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
5. Atthangasila
Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Vikalabhojana Veramani Sikhapadam
Naccagitavadita Visukadassana Malagandhavilepana Dharanamandana Vibhusanatthana Veramani
Sikkhapadam Samadiyami
Uccasayana Mahasayana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik, pergi melihat tontonan-tontonan; memakai
bunga-bungaan, wangi-wangian, dan alat kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik diri..
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
6. Dasasila
Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam
Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Vikalabhojana Veramani Sikhapadam
Naccagitavadita Visukadassana Malagandhavilepana Dharanamandana Vibhusanatthana Veramani
Sikkhapadam Samadiyami
Malagandhavilepana Dharanamandana vibhusanatthana Veramani Sikhapadam Samadiyami
Uccasayana Mahasayana Veramani Sikkhapadam Samadiyami
Jataruparajata Patiggahana Veramani Sikhapadam Samadiyami
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik serta pergi melihat tontonan-tontonan.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pemakaian bunga-bungaan, wangi-wangian,& alat kosmetik untuk tujuan menghias& mempercantik diri.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari nmenerima emas dan perak (uang).
7. Buddhanussati
Iti Pi So Bhagava
Araham Sammasambuddho Vijjacaranasampanno
Sugato Lokavidu Anuttaro Purisadammasarathi
sattha Devamanussanam
Buddho Bhagava ‘Ti
Demikianlah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, sempurna pengetahuan serta tindak-tandukNya,
sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana), Pengenal Segenap Alam; Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru para dewa dan
manusia Yang Sadar (Bangun), Yang Patut Dimuliakan.
8. Dhammanussati
Svakkhato Bhagavata Dhammo
Sanditthiko Akaliko Ehipassiko
Opanayiko Paccattam Veditabbo Vinnuhi ‘Ti
Dhamma Sang Bhagava telah sempurna dibabarkan; berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk dibuktikan, menuntun ke dalam
ke dalam batin, dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing
9. Sanghanussati
Supatipanno bhagavato Savakasangho
Ujupatipanno bhavago Savakasangho
Nayapatipanno bhagavato Savakasangho
Samicipatipanno bhagavato Savakasangho
Yadidam cattari purisayugani
attahapurisapuggala Esa Bhagavato Savakasangho
Ahuneyyo, Pahuneyyo, Dakkhineyyo, Anjalikaraneyyo
Anuttaram Punnakkhettam Lokassa ‘ti
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak baik
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak lurus
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak benar
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak patut
Mereka merupakan empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis makhluk suci. Itulah Sangha siswa Sang Bhagava; Patut menerima
pemberian, tempat bernaung, persembahan serta penghormaan; Lapangan untuk menanam jasa, yang tiada taranya di alam semesta.
10. Mahakarunikonathotiadigatha
Mahakaruniko natho
Atthaya sabbapaninam
Puretva parami sabba
Patto sambodhimuttamam
Etena saccavajjena
Ma hontu sabbupaddava
Mahakaruniko natho
Atthaya sabbapaninam
Puretva parami sabba
Patto sambodhimuttamam
Etena saccavajjena
Ma hontu sabbupaddava
Mahakaruniko natho
Atthaya sabbapaninam
Puretva parami sabba
Patto sambodhimuttamam
Etena saccavajjena
Ma hontu sabbupaddava
Sang pelindung yang maha welas asih
Untuk kepentingan semua makhluk
Telah menyempurnakan semua paramita
Mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenana ucapan ini
Semoga semua musibah lenyap adanya.
Sang pelindung yang maha welas asih
Untuk kepentingan semua makhluk
Telah menyempurnakan semua paramita
Mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenana ucapan ini
Semoga semua musibah lenyap adanya.
Sang pelindung yang maha welas asih
Untuk kepentingan semua makhluk
Telah menyempurnakan semua paramita
Mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenana ucapan ini
Semoga semua musibah lenyap adanya.
11. Maha Jaya Manggala Gatha
Yankinci ratanam loke
Vijati vividha puthu
Ratanam Buddhasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Yankinci ratanam loke
Vijjati vividha puthu
Ratanam Dhammasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Yankinci ratanam loke
Vijjati vividha puthu
Ratanam Sanghasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Permata apa pun yang terdapat
Dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang menyamai Buddha Ratana
Semoga anda sejahtera
Permata apa pun yang terdapat
Dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang menyamai Dhamma Ratana
Semoga anda sejahtera
Permata apa pun yang terdapat
Dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang menyamai Sangha Ratana
Semoga anda sejahtera
12. Namokaratthaka Gatha
Namo arahato sammsambuddhassa mahesino
Namo uttamadhammassa svakkhatasseva tenidha
Namo mahasanghassapi visuddhasiladitthino
Namo omatyaraddhassa ratanattayassa sadhukam
Namo omakatitassa tassa vathuttayassapi
Namo karappabhavena vigacchantu upaddava
Namo karanubhavena suvatthi hotu sabbada
Namo karassa tejena vidhimhi homi tejava
Sujudku pada Maha Pertapa, Buddha nan Suci tanpa noda
Sujudku pada Dhamma nan Mulia, yang telah dibabarkan dengan sempurna
Sujudkupada Sangha na Agung yang ber-Sila dan ber-Pandangan Suci
Sujudku pada Sang Tiratana, yang Mulia berkahnya dengan 'aum'
Sujudku pada Tiratana, yang telah bebas dari kekejaman.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semua gangguan lenyap.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semuanya sejahtera.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga saya sukses adanya.
13. Ratanattayanubhavadigatha
Ratanattayanubhavena
Ratanattayatejasa
Dukkharogabhaya vera
Soka sattu cupaddava
Aneka antarayapi
Vinassantu asesato
Jayasiddhi dhanam labham
Sotthi bhagyam sukham balam
Siri ayu ca vanno ca
Bhogam vuddhi ca yasava
Satavassa ca ayu ca
Jivasiddhi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Berkat kekuatan Sang Tiratana
Berkat keampuhan sang Tiratana
Semoga penderitaan, penyakit, bahaya, permusuhan
Kesedihan, malapetaka, bencana dan kesukaran
Serta segala macam rintangan
Semua lenyap tanpa sisa
Kejayaan, keberhasilan, kekayaan, keuntungan
Keselamatan, kemujuran, kebahagiaan, kekuatan
Kemakmuran, panjang usia, kecantikan
Kesejahteraan dak kemashuran, semoga bertambah
Dan panjang usia seratus tahun
Semoga keberhasilan dalam penghidupan menjadi milik anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda
14. Saccakiriya Gatha
Natthi me saranam annam
Buddho me saranam varam
Etena Saccavajjena
Sotthi me/te hotu sabbada
Natthi me saranam annam
Buddho me saranam varam
Etena Saccavajjena
Sotthi me/te hotu sabbada
Natthi me saranam annam
Buddho me saranam varam
Etena Saccavajjena
Sotthi me/te hotu sabbada
Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga aku / anda selamat sejahtera
Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga aku / anda selamat sejahtera
Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga aku / anda selamat sejahtera
15. Sumangala Gatha I
Natthi me saranam annam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbadhammanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbasanghanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Buddha
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Dhamma
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Sangha
Semoga anda selalu sejahtera
16. Sumangala Gatha I
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbadhammanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Hotu sabbam sumangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbasanghanubhavena
sotthi hontu nirantaram
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Buddha
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Dhamma
Semoga anda selalu sejahtera
Semoga segala berkah menjadi kenyataan
Semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuaan semua Sangha
Semoga anda selalu sejahtera
17. Sumangala Gatha II
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevaat
Sabbadhammanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevaat
Sabbasanghanubhavena
Sada sotthi bhavantu te
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuaan semua Buddha
Semoga sejahtera ada pada diri anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuaan semua Dhamma
Semoga sejahtera ada pada diri anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuaan semua Sangha
Semoga sejahtera ada pada diri anda
18. Abhaya Paritta
Yandunnimittam avamangalanca
Yo camanapo sakunassa saddo
Papaggaho dussupinam akantam
Buddhanubhavena vunasamentu
Yandunnimittam avamangalanca
Yo camanapo sakunassa saddo
Papaggaho dussupinam akantam
Dhammanubhavena vunasamentu
Yandunnimittam avamangalanca
Yo camanapo sakunassa saddo
Papaggaho dussupinam akantam
Sanghanubhavena vunasamentu
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apa pun juga
Dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan
Mimpi buruk yang tidak dikehendaki
Berkat kekuatan Sang Buddha, semoga lenyap adanya
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apa pun juga
Dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan
Mimpi buruk yang tidak dikehendaki
Berkat kekuatan Sang Dhamma, semoga lenyap adanya
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apa pun juga
Dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan
Mimpi buruk yang tidak dikehendaki
Berkat kekuatan Sang Sangha, semoga lenyap adanya
19. Angulimala Paritta
Yatoham bhagini ariyaya
Jatiya jato
Nibhijanami sancicca
Panam jivita voropeta
Tena saccena sotthi te
Hotu sotthi gabbhassa.
Saudari, sejak dilahirkan sebagai seorang Ariya
Aku tidak ingin dengan sengaja pernah membunuh suatu makhluk hidup apa pun
Dengan pernyataan yang benar ini, semoga anda selamat
Semoga bayi dalam kandungan anda selamat.
20. Bojjhanga Paritta
Bojjhango satisankhato
Dhammanam vicayo tattha
Viriyampitipassaddhi
Bojjhanga ca tathapare
Samadhupekkhabojjhanga
Satte sabbadassina
Munina sammadakkhata
Bhavita bahulikata
Samvattanti abhinnaya
Nibbanaya ca bodhiya
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Ekasmim samaye natho
Mpggallananca kassapam
Gilane dukkhite disva
Bojjhange satta desayi
Te ca tam abhinanditva
Roga muccimsu tankhane
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Ekada dhammarajapi
Gelannenabhipilito
Cunda therena tanneva
Bhanapetvana sadaram
Sammoditva ca abadha
Tamha vutthasi thanaso
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Pahina te ca abadha
Tinnannampi mahesinam
Maggahatakilesava
Pattanuppattidhammatam
Etena saccavajjena
Sotthi te hotu sabbada
Faktor-faktor untuk mencapai Bodhi adalah Sati (perhatian)
Dhammavicayo (penyelidikan terhadap Dhamma)
Viriya (semangat), Piti (kegiuran), Passaddhi (ketenangan)
Faktor lainnya adalah Samadhi dan Upekkha (keseimbangan)
Ketujuh faktor ini telah diajarkan
Dengan jelas oleh Sang Maha Muni (Suci)
Bila dikembangkan dan selalu dilatih akan menghasilkan
Abhinna (kemampuan batin tinggi), Nibbana dan Penerangan Sempurna
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera
Pada suatu ketika Sang Pelindung
Melihat Yang Ariya Moggalana dan Yang Ariya Kassapa sakit demam
Beliau mengulangi ketujuh faktor Bodhi
Karena mereka merasa gembira
Seketika itu mereka sembuh
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera
Suatu ketika Sang Dhammaraja sendiri sakit demam
Yang Ariya Cunda Thera (diminta) mengulangi
Sutta ini dengan khitmad
Karena merasa gembira
Maka seketika sembuhlah Sang Bhagava
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
Penyakit telah disembuhkan
Dari ketiga Petapa Agung tersebut
Seperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batin
Tercapai sesuai dengan kebenaran Dhamma
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
21. Vattaka Paritta
Atthi loke sīlaguno
Saccam soceyyanuddayã
Tena saccena kãhãmi
Saccakiriyamanuttaram
Āvajjitvã dhammabalam
Saritvã pubbake jine
Saccabalamavassãya
Saccakiriyamakãsaham
Santi pakkhã apattanã
Santi pãdã avaňcanã
Mãtã pitã ca nikkhantã
Jãtaveda paţikkama
Saha sacce kate mayham
Mahãpajjalito sikkhī
Vajjesi solasa karīsãni
Udakam patvã yathã sikkhī
Saccena me samo natthi
Esã me saccapãramī ‘ti
Dalam dunia ini terdapatlah berkah SĪLA
Kebenaran, kesucian, dan kasih sayang
Berdasarkan pada kebenaran ini saya akan
Berusaha sungguh-sungguh dengan tekad suci
Merenungkan kekuatan Dhamma
Dan mengingat “Para Penakluk” yang lampau
Berdasarkan pada kekuatan kebenaran ini
Saya melakukan tekad suci ini
Ini adalah sayang-sayap yang tidak dapat terbang
Ini adalah kaki-kaki yang tidak dapat berjalan
Dan ayah serta ibu telah pergi
Api Jataveda : Kembali!
Kobaran jilatan api yang ganas
Seluas enambelas kubik terhenti
Bagaikan api yang tersiram air
Karena kebenaran tiada yang dapat kubandingkan
Inilah Sacca Paramita-ku
22. Adittapariyaya Sutta
VENEYYADAMANOPĀYE SABBASO PĀRAMIM GATO
MOGHAVACANO BUDDHO ABHIŇŇĀYĀNUSĀSAKO
INNĀNURŪPATO CĀPI DHAMMENA NIVAYAM PAJAM
CINNĀGGIPĀRICARIYĀNAM SAMBOJJHĀRAHAYOGINAM
AMĀDITTAPARIYĀYAM DESAYANTO MANOHARAM
TE SOTĀRO VIMOCESI ASEKKHĀYA VIMUTTIYĀ
TATHEVOPAPARIKKHĀYA VIŇŇŪNAM SOTUMICCHATAM
UKKHATĀLAKKHANOPĀYAM TAM SUTTANTAM BHANĀMA SE
ĀDITTAPARIYĀYASUTTAM
EVAM ME SUTAM, EKAM SAMAYAM BHAGAVĀ, GAYĀYAM VIHARATI GAYĀSĪSE, SADDHIM BHIKKHUSAHASSENA, TATRA KHO BHAGAVĀ BHIKKHŪ ĀMANTESI.
SABBAM BHIKKHAVE ĀDITTAM, KIŇCA BHIKKHAVE SABBAM ĀDITTAM, CAKKHUM BHIKKHAVE ĀDITTAM, RŪPĀ ĀDITTĀ, CAKKHUVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, CAKKHUSAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM CAKKHUSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMA SUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, SOTAM ĀDITTAM, SADDĀ ĀDITTĀ SOTAVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, SOTASAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM SOTASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, GHĀNAM ĀDITTAM, GANDHĀ ĀDITTĀ, GHĀNAVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, GHĀNASAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM GHĀNASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, JIVHĀ ĀDITTĀ, RASĀ ĀDITTĀ, JIVHĀVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, JIVHĀSAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM JIVHĀ SAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, KĀYO ĀDITTO, PHOŢŢHABBĀ ĀDITTĀ, KĀYAVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, KĀYASAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM KĀYASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI, MANO ĀDITTO, DHAMMĀ ĀDITTĀ, MANOVIŇŇĀNAM ĀDITTAM, MANOSAMPHASSO ĀDITTO, YAMPIDAM MANOSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TAMPI ĀDITTAM, KENA ĀDITTAM, ĀDITTAM RĀGAGGINĀ DOSAGGINĀ MOHAGGINĀ, ĀDITTAM JĀTIYĀ JARĀMARANENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI DOMANASSEHI UPĀYĀSEHI ĀDITTANTI VADĀMI.
EVAM PASSAM BHIKKHAVE SUTVĀ ARIYASĀVAKO, CAKKHUSMIMPI NIBBINDATI, RŪPESUPI NIBBINDATI, CAKKHUVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, CAKKHUSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM CAKKHUSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, SOTASMIMPI NIBBINDATI, SADDESUPI NIBBINDATI, SOTAVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, SOTASAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM SOTASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI GHĀNASMIMPI NIBBINDATI, GANDHESUPI NIBBINDATI, GHĀNAVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, GHĀNASAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM GHĀNASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀDUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, JIVHĀYAPI NIBBINDATI, RASESUPI NIBBINDATI, JIVHĀVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, JIVHĀSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM JIVHĀSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, KĀYASMIMPI NIBBINDATI, PHOŢŢHABBESUPI NIBBINDATI KĀYASAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, MANASMIMPI NIBBINDATI, DHAMMESUPI NIBBINDATI, MANOVIŇŇĀNEPI NIBBINDATI, MANOSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDAM MANOSAMPHASSAPACCAYĀ UPPAJJATI VEDAYITAM, SUKHAM VĀ DUKKHAM VĀ ADUKKHAMASUKHAM VĀ, TASMIMPI NIBBINDATI, NIBBINDAM VIRAJJATI, VIRĀGĀ VIMUCCATI, VIMUTTASMIM VIMUTTAMITI ŇĀNAM HOTI, KHĪNĀ JĀTI, VUSITAM BRAHMACARIYAM, KATAM KARANĪYAM, NĀPARAM ITTHATTĀYĀTI PAJĀNĀTĪTI, IDAMAVOCA BHAGAVĀ, ATTAMANĀ TE BHIKKHŪ BHAGAVATI BHĀSITAM ABHINANDUM, IMASMIŇCA PANA VEYYĀKARANASMIM BHAŇŇAMĀNE, TASSA BHIKKHUSAHASSASSA ANUPĀDĀYA, ĀSAVEHI CITTĀNI VIMUCCIMSŪTI
ĀDITTAPARIYĀYASUTTAM NIŢŢHITAM
Khotbah Api
Pada suaatu ketika Sang BHAGAVĀ berdiam di GAYĀ, di Gayasisa bersama dengan seribu bhikkhu.
Disana Sang Bhagavā bersabda kepada para bhikkhu : “O, para bhikkhu, semuanya terbakar. Apakah yang terbakar itu?”
Mata (Cakkhu) terbakar, Wujud (Rūpā) terbakar, Kesadaran indera-mata (Cakkhu-viňňāna) terbakar, Kontak-mata (Cakkhu-samphasso) terbakar, demikian juga apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan (somanassa), sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan (domanassa), atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak-menyenangkan (asomanassa-adomanassa), yang ditimbulkan oleh kontak-mata bersama syarat-syaratnya juga terbakar.
Apakah yang membakarnya?
Dibakar oleh api Keserakahan (Lobha), dibakar oleh api Kebencian (Dosa), dibakar oleh api Kegelapan-batin (Moha); Saya katakan, terbakar oleh Kelahiran (Jati), Usia-tua (Jara), Kematian (Marana), Kesedihan (Soka), Ratap-tangis (Parideva), Penderitaan (Dukkha), yang tidak menyenangkan (Domanassa), Putus-asa (Upāyāsa).
Telinga (Sota) terbakar, Suara (Sabda) terbakar ………….
Hidung (Ghana) terbakar, Bebauan (Gandha) terbakar……………….
Lidah (Jivhā) terbakar, Rasa (Rasā) terbakar …………………
Badan (Kāya) terbakar, Yang dapat disentuh (Phoţţhaba) terbakar ……………….
Pikiran (Mano) terbakar, Obyek-pikiran (Dhamma) terbakar, Kesadaran indera-pikiran (Mano-
Viňňāna) terbakar, Kontak-pikiran (Manosamphasso) terbakar. Demikian juga apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan (somanassa), sebagai sesuatu yang tidak-menyenangkan (domanassa), atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan (asomanassa-adomanassa), yang ditimbulkan oleh kontak-pikiran bersama syarat-syaratnya juga terbakar.
Apakah yang membakarnya?
Dibakar oleh api Keserakahan, dibakar oleh api Kebencian, dibakar oleh api Kegelapan-batin; Saya katakan, terbakar oleh Kelahiran, Usia-tua, Kematian, Kesedihan, Ratap-tangis, Penderitaan, Ketidak senangan, Putus-asa.
O, para bhikkhu, apabila siswa Ariya yang telah mendengar Dhamma dan telah memahaminya, dia menjauhkan diri dari kegemaran-mata, dia menjauhkan diri dari kegemaran-wujud, dia menjauhkan diri dari kegemaran kesadaran-indera mata, dia menjauhkan diri dari kegemaran kontak mata, dan apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan, sebagai sesuatu tidak menyenangkan, atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan, yang ditimbulkan oleh kontak-mata bersama syarat-syaratnya, maka dia telah menjauhkan diri dari kegemaran.
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-telinga, pada suara …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-hidung, pada bebauan …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-lidah, pada rasa …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-badan, pada apa yang dapat disentuh …………
Dia menjauhkan diri dari Kegemaran-pikiran, dia menjauhkan diri dari Kegemaran-obyek-pikiran, dia menjauhkan diri dari Kegemaran-kesadaran-indera-pikiran, dia menjauhkan diri dari Kegemaran-kontak-pikiran, dan apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan, sebagai sesuatu tidak menyenangkan, atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak menyenangkan, yang ditimbulkan oleh kontak-pikiran bersama syarat-syaratnya, maka dia juga menjauhkan diri dari semuanya itu.
Apabila dia telah menjauhkan diri, hawa nafsu menjadi lenyap. Dengan lenyapnya hawa nafsu, dia terbebas (vimutti). Apabila dia bebas, timbullah Pengetahuan bahwa dia telah bebas. Dia memahami “Tumimbal-lahir telah lenyap, telah tercapai hidup suci, tidak ada lagi apa yang harus dikerjakan, tidak kembali lagi ke dunia ini.”
Demikianlah sabda Sang Bhagavā. Keseribu orang bhikkhu merasa puas dan mengerti sabda Sang Bhagavā.
Sewaktu khotbah ini disampaikan, batin keseribu bhikkhu tersebut tidak lagi dikotori oleh kemelekatan.
(Samyutta-Nikaya XXXV, 28)
23. Khanda Paritta
aritta
Patikkamantu bhutani
Soham namo Bhagavato
Namo asttannam sammasambuddhanam
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Virupakkha
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Erapatha
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Chabyaputta
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Kanhagotamaka
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk tanpa kaki
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki dua
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki empat
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki banyak
Semoga kami tidak mendapat susah dari makhluk-makhluk tanpa kaki
Juga tidak dari makhluk-makhluk berkaki dua
Semoga makhluk-makhluk berkaki empat tidak menyusahkan kami
Semoga makhluk-makhluk berkaki banyak tidak menyusahkan kami.
Semoga semua makhluk hidup
Semua yang dilahirkan dan yang belum lahir
Semoga semua tanpa terkecuali mendapatkan kebahagiaan
Semoga mereka bebas dari penderitaan
Tak terhingga adalah kebijaksanaan Sang Buddha
Tak terhingga adalah kebijaksanaan Dhamma
Tak terhingga adalah kebijaksanaan Sangha
Terbebaslah makhluk-makhluk melata
Seperti ular-ular, ketongging-ketongging, lipan, labah-labah dan tikus.
Telah kami panjatkan doa perlindungan
Telah kami panjatkan paritta-paritta yang suci
Silahkan makhluk-makhluk pergi dengan damai
Terpujilah Sang Bhagava
Terpujilah tujuh Samma Sambuddha
24. Anattalakkhana Sutta
YANTAM SATTEHI DUKKHENA ŇEYYAM ANATTALAKKHANAM
ATTAVĀDĀTTASAŇŇĀNAM SAMMADEVA VIMOCANAM
SAMBUDDHO TAM PAKĀSESI DIŢŢHASACCĀNA YOGINAM
UTTARIM PAŢIVEDHĀYA BHĀVETUM ŇANAMUTTAMAM
YANTESAM DIŢŢHADHAMMĀNAM ŇĀNENUPAPARIKKHATAM
SABBĀSAVEHI CITTĀNI VIMUCCIMSU ASESATO
TATHĀ ŇĀNĀNUSĀRENA SĀSANAM KĀTUMICCHATAM
SĀDHŪNAM ATTHASIDDHATTHAM TAM SUTTANTAM BHANĀMA SE
ANATTALAKKHANASUTTAM
EVAM ME SUTAM, EKAM SAMAYAM BHAGAVĀ, BĀRĀNASIYAM VIHARATI, ISIPATANE MIGADĀYE, TATRA KHO BHAGAVĀ PAŇCAVAGGIYE BHIKKHŪ ĀMANTESI.
RŪPAM BHIKKHAVE ANATTĀ, RŪPAŇCAHIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM RŪPAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA RŪPE, EVAM ME RŪPAM HOTU EVAM ME RŪPAM MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE RŪPAM ANATTĀ, TASMĀ RŪPAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI RŪPE, EVAM ME RŪPAM HOTU EVAM ME RŪPAM MĀ AHOSĪTI, VEDANĀ ANATTĀ, VEDANĀ CA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM VEDANĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA VEDANĀYA. EVAM ME VEDANĀ HOTU EVAM ME VEDANĀ MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE VEDANĀ ANATTĀ, TASMĀ VEDANĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI VEDANĀYA, EVAM ME VEDANĀ HOTU EVAM ME VEDANĀ MĀ AHOSĪTI, SAŇŇĀ ANATTĀ, SAŇŇĀ CA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM SAŇŇĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA SAŇŇĀYA, EVAM ME SAŇŇĀ HOTU EVAM ME SAŇŇĀ MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE SAŇŇĀ ANATTĀ, TASMĀ SAŇŇĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI SAŇŇĀYA, EVAM ME SAŇŇĀ HOTU EVAM ME SAŇŇĀ MĀ AHOSĪTI, SAŃKHĀRĀ ANATTĀ, SAŃKHĀRĀ CA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSAMSU, NAYIDAM SAŃKHĀRĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYUM, LABBHETHA CA SAŃKHĀRESU, EVAM ME SAŃKHĀRĀ HONTU EVAM ME SAŃKHĀRĀ MĀ AHESUNTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE SAŃKHĀRĀ ANATTĀ, TASMĀ SAŃKHĀRĀ ĀBĀDHĀYA SAMVATTANTI, NA CA LABBHATI SAŃKHĀRESU, EVAM ME SAŃKHĀRĀ HONTU EVAM ME SAŃKHĀRĀ MĀ AHESUNTI, VIŇŇĀNAM ANATTĀ, VIŇŇĀNAŇCA HIDAM BHIKKHAVE ATTĀ ABHAVISSA, NAYIDAM VIŇŇĀNAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTEYYA, LABBHETHA CA VIŇŇĀNE, EVAM ME VIŇŇĀNAM HOTU EVAM ME VIŇŇĀNAM MĀ AHOSĪTI, YASMĀ CA KHO BHIKKHAVE VIŇŇĀNAM ANATTĀ, TASMĀ VIŇŇĀNAM ĀBĀDHĀYA SAMVATTATI, NA CA LABBHATI VIŇŇĀNE, EVAM ME VIŇŇĀNAM HOTU EVAM ME VIŇŇĀNAM MĀ AHOSĪTI.
TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE RŪPAM NICCAM VĀ ANICCAM VĀTI, ANICCAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMA DHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE VEDANĀ NICCĀ VĀ ANICCĀ VĀTI, ANICCĀ BHANTE, YAM PANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE SAŇŇĀ NICCĀ VA ANICCĀ VĀTI, ANICCĀ BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE SAŃKHĀRĀ NICCĀ VĀ ANICCĀ VĀTI ANICCĀ BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE, TAM KIM MAŇŇATHA BHIKKHAVE VIŇŇĀNAM NICCAM VĀ ANICCAM VĀTI, ANICCAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VĀ TAM SUKHAM VĀTI, DUKKHAM BHANTE, YAMPANĀNICCAM DUKKHAM VIPARINĀMADHAMMAM, KALLAM NU TAM SAMANUPASSITUM, ETAM MAMA ESOHAMASMI ESO ME ATTĀTI, NO HETAM BHANTE.
TASMĀTIHA BHIKKHAVE YAŃKIŇCI RŪPAM ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNAM, AJJHATTAM VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKAM VĀ SUKHUMAM VĀ, HĪNAM VĀ PANĪTAM VĀ, YANDŪRE SANTIKE VĀ, SABBAM RŪPAM, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YĀ KĀCI VEDANĀ ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNĀ, AJJHATTĀ VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKĀ VĀ SUKHUMĀ VĀ, HĪNĀ VĀ PANĪTĀ VĀ, YĀ DŪRE SANTIKE VĀ, SABBĀ VEDANĀ, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YĀ KĀCI SAŇŇĀ ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNĀ, AJJHATTĀ VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKA VĀ SUKHUMĀ VĀ, HĪNĀ VĀ PANĪTĀ VĀ, YĀ DŪRE SANTIKE VĀ, SABBĀ SAŇŇĀ, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YE KECI SAŃKHĀRĀ ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNĀ, AJJHATTĀ VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKĀ VĀ SUKHUMĀ VĀ, HĪNĀ VĀ PANĪTĀ VĀ, YE DŪRE SANTIKE VĀ, SABBE SAŃKHĀRĀ, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM, YAŃKIŇCI VIŇŇĀNAM, ATĪTĀNĀGATAPACCUPPANNAM, AJJHATTAM VĀ BAHIDDHĀ VĀ, OLĀRIKAM VĀ SUKHUMAM VĀ, HĪNAM VĀ PANĪTAM VĀ YANDŪRE SANTIKE VĀ, SABBAM VIŇŇĀNAM, NETAM MAMA NESOHAMASMI NA MESO ATTĀTI, EVAMETAM YATHĀBHŪTAM SAMMAPPAŇŇĀYA DAŢŢHABBAM.
EVAM PASAM BHIKKHAVE SUTVĀ ARIYASĀVAKO, RŪPASMIMPI NIBBINDATI, VEDANĀYAPI NIBBINDATI, SAŇŇĀYAPI NIBBINDATI, SAŃGHĀRESUPI NIBBINDATI, VIŃŃĀNASMIMPI NIBBINDARI, NIBBINDAM VIRAJJATI, VIRĀGĀ VIMUCCATI, VIMUTTASMIM VIMUTTAMITI, ŃĀNAM HOTI, KHĪNĀ JĀTI, VUSITAM BRAHMACARIYAM, KATAM KARANĪYAM, NĀPARAM ITTHATTVYĀTI PAJĀNĀTĪTI, IDAMAVOCA BHAGAVĀ, ATTAMANĀ PAŇCAVAGGIYĀ BHIKKHŪ BHAGAVATO BHĀSITAM ABHINANDUM, IMASMIŇCA PANA VEYYĀKARANASMIM BHAŇŇAMĀNE PAŇCAVAGGIYĀNAM BHIKKHŪNAM ANUPĀDĀYA, ĀSAVEHI CITTĀNI VIMUCCIMSŪTI.
ANATTALAKKHANASUTTAM NIŢŢHITAM
Khotbah Tentang Sifat Bukan – Aku
“Demikianlah yang saya dengar” Pada suatu ketika, Sang Bhagavā bersemayam didekat Benares, di Isipatana, di Taman Rusa (Migadāya). Di sana, Sang Bhagavā bersabda kepada rombongan lima orang bhikkhu : Assaji, Vappa, Bhadiya, Kondaňňa, Mahānama.
“O, para bhikkhu”
“Ya, Bhante,” jawab kelima bhikkhu.
O, para bhikkhu, badan-jasmani (rūpā) bukan-Aku. Jika badan-jasmani ini Aku, maka badan-jasmani ini tidak menimbulkan penderitaan. Orang yang memiliki badan-jasmani demikian akan berpikir “Biarlah badan-jasmaniku seperti ini, biarlah badan-jasmaniku tidak seperti ini”.
Tetapi oleh karena badan-jasmani ini bukan-Aku, maka badan-jasmani ini menimbulkan penderitaan. Tidak seorangpun dapat memiliki badan-jasmani, dengan demikian ia akan berpikir: “Biarlah badan-jasmaniku seperti ini, biarlah badan-jasmaniku tidak seperti ini”.
O, para bhikkhu, perasaan (Vedanā) bukan-Aku …………………….
O, para bhikkhu, pencerapan (Saňňa) bukan-Aku …………………….
O, para bhikkhu, bentuk-pikiran (Sańkhāra) bukan-Aku …………………….
O, para bhikkhu, kesadaran-indera (Vińńāna) bukan-Aku …………………….
Jika kesadaran-indera ini Aku, maka kesadaran-indera ini tidak menimbulkan penderitaan, Orang yang memiliki kesadaran-indera demikian akan berpikir “Biarlah kesadaran-inderaku seperti ini, biarlah kesadaran-inderaku tidak seperti ini.”
Tetapi oleh karena kesadaran-indera ini bukan-Aku, maka menimbulkan penderitaan. Tidak seorangpun dapat memiliki kesadaran-indera, dengan demikian ia akan berpikir “Biarlah kesadaran-inderaku seperti ini, biarlah kesadaran-inderaku tidak seperti ini.”
O, para bhikkhu, bagaimanakah pandanganmu : “Apakah badan-jasmani ini kekal (niccā) atau tidak kekal (aniccā)?”
“Tidak kekal, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
Sekarang, apa yang tidak kekal, yang menyedihkan dan tunduk pada perubahan patut dipandang demikian :”Ini milikku, Ini aku, Ini diriku?”
“Tidak, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
“Apakah perasaan ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Apakah pencerapan ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Apakah bentuk-pikiran ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Apakah kesadaran-indrera ini kekal atau tidak-kekal?”…………….
“Tidak kekal, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
“Apakah yang tidak-kekal itu menyenangkan (Sukha) atau menyedihkan (Dukkha)?”
“Menyedihkan (Dukkha) Bhante,” jawab kelima bhikkhu.
Sekarang, apa yang tidak kekal, yang menyedihkan dan tunduk pada perubahan patut dipandang demikian :”Ini milikku, Ini aku, Ini diriku?”
“Tidak, Bhante”, jawab kelima bhikkhu.
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap badan-jasmani baik yang lalu, yang akan datang maupun yang sekarang ada, baik kasar maupun halus, baik dalam diri sendiri maupun di luar diri sendiri, baik rendah maupun luhur, baik jauh maupun dekat, sepatutnya dipandang dengan Pengertian Benar. Demikianlah hendaknya: “Ini bukan milikku, Ini bukan aku, Ini bukan diriku”.
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap perasaan apapun ……………………..
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap pencerapan apapun ……………………..
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap bentuk-pikiran apapun ……………………..
Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap kesadaran-indera apapun; baik yang lalu, yang akan datang maupun yang sekarang ada, baik kasar maupun halus, baik dalam diri sendiri maupun di luar diri sendiri, baik rendah maupun luhur, baik jauh maupun dekat, sepatutnya dipandang dengan Pengertian Benar. Demikianlah hendaknya: “Ini bukan milikku, Ini bukan aku, Ini bukan diriku”.
O, para bhikkhu, apabila siswa Ariya yang telah mendengar ini (Ariyasacca) dan telah memahaminya, dia menjauhkan diri dari kemelekatan badan-jasmani, dia menjauhkan diri dari kemelekatan perasaan, dia menjauhkan diri dari kemelekatan pencerapan, dia menjauhkan diri dari kemelekatan bentuk pikiran, dia menjauhkan diri dari kemelekatan kesadaran-indera.
Apabila dia telah menjauhkan diri dari semuanya itu, hawa nafsu menjadi lenyap. Dengan lenyapnya hawa nafsu, dia terbebas (vimutti). Apabila dia telah bebas, timbullah pengetahuan bahwa dia telah bebas.
Dia memahami “Tumimbal-lahir telah lenyap, Telah tercapai hidup suci, Tidak ada lagi apa yang harus dikerjakan, Tidak kembali lagi ke dunia ini.”
Demikianlah sabda Sang Bhagavā, kelima bhikkhu merasa puas dan mengerti sabda Beliau.
Sewaktu khotbah ini disampaikan, batin kelima bhikkhu tersebut tidak lagi dikotori oleh kemelekatan.
(Samyutta-Nikaya XXII, 59)
25. Bala Sutta
TATHĀGATO BALAPPATTO LOKE APPAŢPUGGALO
YESAM SUBHĀVITATTĀ KHO SAMBODDHUM PAŢIPANNAKO
DHAMME SAMBUJJHATE SAMMA KLESANIDDĀYA BUJJHATI
TESAMPAKĀSAKAM SUTTAM YAM SO JINO ADESAYI
MANGALATTHĀYA SABBESAM TAM SUTTANTAM BHANĀMA SE
BALASUTTAM
EVAMME SUTAM, EKAM SAMAYAM BHAGAVĀ, SĀVATTHIYAM VIHARATI, JETAVANE ANĀTHAPINDIKASSA, ĀRĀME, TATRA KHO BHAGAVĀ BHIKKHŪ ĀMANTESI BHIKKHAVOTI, BHADANTETI TE BHIKKHŪ BHAGAVATO PACCASSOSUM, BHAGAVĀ ETADAVOCA.
PAŇCIMĀNI BHIKKHAVE BALĀNI, KATAMĀNI PAŇCA, SADDHĀ BALAM VIRIYABALAM SATIBALAM SAMĀDHIBALAM PAŇŇĀBALAM, KATAMAŇCA BHKKHAVE SADDHĀBALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀVAKO SADDHO HOTI, SADDHATI TATHĀGATASSA BODHIM, ITIPI SO BHAGAVĀ ARAHAM SAMMĀSAMBUDDHO, VIJJĀCARANASAMPANNO SUGATO LOKAVIDŪ, ANUTTARO PURISADAMMASĀRATHI SATTHĀ DEVAMANUSSĀNAM BUDDHO BHAGAVĀTI, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE SADDHĀBALAM, KATAMAŇCA BHIKHHAVE VIRIYABALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀVAKO ĀRADDHAVIRIYO VIHARATI, AKUSALĀNAM DHAMMĀNAM PAHĀNĀYA, KUSALĀNAM DHAMMĀNAM UPASAMPADĀYA, THĀMAVĀ DALHAPARAKKAMO ANIKKHITTADHURO KUSALESU DHAMMESU, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE VIRIYABALAM, KATAMAŇCA BHIKKHAVE SATIBALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀVAKO SATIMĀ HOTI, PARAMENA SATANEPAKKENA SAMANNĀGATO, CIRAKATAMPI CIRABHĀSITAMPI SARITĀ ANUSSARITĀ, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE SATIBALAM, KATAMAŇCA BHIKKHAVE SAMĀDHIBALAM, IDHA BHIKHHAVE ARIYASĀVAKO, VIVICCEVA KĀMEHI VIVICCA AKUSALEHI DHAMMEHI, SAVITAKKAM SAVICĀRAM VIVEKAJAMPĪTISUKHAM PAŢHAMAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, VITAKKAVICĀRĀNAM VŪPASAMĀ, AJJHATTAM SAMPASĀDANAM CETASO EKODIBHĀVAM AVITAKKAM AVICĀRAM, SAMĀDHIJAMPĪTISUKHAM DUTIYAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, PĪTIYĀ CA VIRĀGĀ UPEKKHAKO CA VIHARATI SATO CA SAMPAJĀNO, SUKHAŇCA KĀYENA PAŢISAMVEDETI, YANTAM ARIYĀ ĀCIKKHANTI UPEKKHAKO SATIMĀ SUKKHAVIHĀRĪTI, TATIYAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, SUKHASSA CA PAHĀNĀ DUKKHASSA CA PAHĀNĀ, PUBBEVA SOMANASSADOMANASSĀNAM ATTHAŃGAMĀ, ADUKKHAMASUKHAM UPEKKHĀSATIPĀRISUDDHIM, CATUTTHAM JHĀNAM UPASAMPAJJA VIHARATI, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE SAMĀDHIBALAM, KATAMAŇCA BHIKKHAVE PAŇŇĀVĀBALAM, IDHA BHIKKHAVE ARIYASĀKO PAŇŇAVĀ HOTI, UDAYATTHAGĀMINIYA PAŇŇĀYA SAMANNĀGATO, ARIYĀYA NIBBEDHIKĀYA SAMMĀDUKKHAYAGĀMINIYĀ, IDAM VUCCATI BHIKKHAVE PAŇŇĀBALAM, IMĀNI KHO BHIKKHAVE PAŇCA BALĀNĪTI, IDAMAVOCA BHAGAVĀ, ATTAMANĀ TE BHIKKHŪ BHAGAVATO BHĀSITAM, ABHINANDUNTI.
BALASUTTAM NIŢŢHITAM
BALASUTTA
Demikianlah yang telah saya dengar. Pada waktu Sang Bhagavã sedang bersemayam di Vihara JETAVANA ĀRĀMA yang didirikan ANĀTHAPINDIKA di kota SAVATTHI. Pada waktu itu Sang Bhagavã memanggil para Bhikkhu :”Duhai para Bhikkhu.” Para Bhikkhu segera menghadap Sang Bhagavã. Kemudian Sang Bhagavã mengatakan kepada mereka :”Duhai para Bhikkhu, terdapat lima kekuatan. Apakah lima kekuatan itu? Lima kekuatan itu adalah, KEKUATAN KEYAKINAN, KEKUATAN SEMANGAT, KEKUATAN KESADARAN, KEKUATAN SAMĀDHI dan KEKUATAN KEBIJAKSANAAN”.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KEYAKINAN?”. DiterangkanNya sebagai berikut :”Duhai para Bhikkhu, para Bhikkhu (termasuk umat) adalah siswa-siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA, yang yakin akan sifat-sifat luhur Sang Bhagavã, yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, sempurna Pengetahuan serta Tindak-tanduk-Nya, sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana), Pengenal Semua Alam; Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru Para Dewa dan Manusia, Yang Sadar (Bangun), Yang Layak Dimuliakan.”
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN SEMANGAT?” Diterangkan sebagai berikut : :”Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik dalam BUDDHASĀSANA ini bersemangat untuk menghindari ĀKUSALAKAMMA, bersemangat untuk banyak berbuat (mengumpulkan) KUSALAKAMMA. Mereka tekun, teguh, tidak mudah patah semangat, memperhatikan KUSALADHAMMA (hal-hal yang baik). Inilah KEKUATAN SEMANGAT”.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KESADARAN?”. Diterangkan sebagai berikut : “Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KESADARAN yang baik – mengingat tindakan yang pernah diperbuat – dan yang telah dibuat masih diingat – mengingat perkataan yang pernah diucapkan – dan yang telah dibicarakan masih diingat – inilah KEKUATAN KESADARAN”.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN SAMĀDHI?”. DiterangkanNya sebagai berikut : “Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KEKUATAN SAMĀDHI yang baik. Mereka memiliki SAMĀDHI yang sempurna, dan diterangkan sebagai berikut : “Demikianlah ia (Bhikkhu) menjauhkan diri dari keinginan nafsu indria, dan berdiam dalam Jhăna pertama, yakni suatu keadaan batin yang bergembira (pīti) dan berbahagia (sukha), yang masih disertai dengan Vitaka (pengarahan pikiran pada obyek) dan Vicără (usaha mempertahankan pikiran pada obyek). Kemudian setelah membebaskan diri dari Vitaka dan Vicără, ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna kedua, yakni keadaan batin yang bergembira dan bahagia, tanpa disertai dengan Vitaka dan Vicără. Selanjutnya dalam keadaan batin seimbang yang disertai dengan perhatian murni dan jelas, tubuhnya diliputi dengan perasaan bahagia yang dikatakan oleh para Ariya sebagai ‘Kebahagiaan yang dimiliki oleh mereka yang hatinya seimbang dan penuh perhatian murni’ dan ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna ketiga. Kemudian dengan menyingkirkan perasaan bahagia, dengan menghilangkan perasaan senang dan tidak senang yang telah dirasakan sebelumnya, ia memasuki dan berdiam dalam Jhăna keempat, yakni suatu keadaan yang benar-benar seimbang, yang memiliki perhatian murni (sati parisudhi), bebas dari perasaan bahagia dan tidak bahagia”. Demikianlah pelaksanaan Samădhi.
“Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang KEKUATAN KEBIJAKSANAAN?”. Diterangkan sebagai berikut :”Duhai para Bhikkhu, siswa-siswa di dalam BUDDHASĀSANA ini memiliki KEBIJAKSANAAN. Mereka memiliki KEBIJAKSANAAN yang sempurna, yang bisa mengingat akan muncul dan lenyapnya segala sesuatu. Ini adalah KEKUATAN KEBIJAKSANAAN”.
“Duhai para Bhikkhu hal-hal yang diterangkan inilah yang dinamakan Lima Kekuatan.”
Setelah Sang Bhagavã selesai berkhotbah, para Bhikkhu gembira dan senang hati.
28. Karaniya Metta Sutta
Karaniyamatthakusalena,
Yantam santam padam abhi-samecca;
Sakko uju ca suhuju ca,
Suvaco cassa mudu anatimani.
Santussako ca subharo ca,
Appakicco ca sallahukavutti;
Santindriyo ca nipako ca,
Appagabbho kulesu ananu giddho.
Na ca khuddam samacare kinci,
Yena vinnu pare upavadeyyum;
Sukhino va khemino hontu,
Sabbe satta bhavantu sukhitatta:
Ye keci panabhut'atthi,
Tasa va thavara va anavasesa;
Digha va ye mahanta va,
Majjima rassaka anukathula
Dittha va ye ca adittha,
Ye ca dure vasanti avidure;
Bhuta va sambhavesi va,
Sabbe satta bhavantu sukitatta.
Na paro pararam nikubbetha,
Natimannetha katthaci nam kinci;
Byarosana patighasanna,
Nannamannassa dukkhamiccheyya.
Mata yatha niyam puttam
Ayusa ekaputtamanurakkhe;
Evampi sabbabhutesu
Manasambhavaye aparimanam.
Mettanca sabbalokasmim
Mansambhavaye aparimanam;
Uddham adho ca tiriyanca,
Asambham averam asapattam.
Titthancaram nisinno va,
Sayano va yavatassa vigatamiddho;
Etam satim adhittheyya,
Brahmam etam viharam idha-mahu.
Ditthinca anupagamma,
Silava dassanena sampanno;
Kamesu vineyya gedham,
Na hi jatu gabbhaseyyam puna-reti ti.
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang
tangkas dalam kebaikan
Untuk mencapai ketenangan
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
Yang dapat dicela oleh Para Bijaksana
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram
Semoga semua makhluk berbahagia.
Makhluk hidup apapun juga
Yang lemak dan kuat tanpa terkecuali
Yang panjang atau besar
Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk
Yang tampak atau tak tampak
Yang jauh atau pun dekat
Yang terlahir atau yang akan lahir
Semoga semua makhluk berbahagia
Jangan menipu orang lain,
Atau menghina siapa saja,
Jangan karena marah dan benci
Mengharap orang lain celaka.
Bagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwanya
Melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta
Dipancarkannya pikiran itu tanpa batas
Ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
Atau berbaring, selagi tiada lelap,
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma
Tiada berpegang pada pandangan salah (tentang atta / aku),
Dengan Sila dan penglihaan yang sempurna
Hingga bersih dari nafsu indera,
Ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.
29. Mangala Sutta
Evamme sutam
Ekam samayam Bhagava
Savatthiyam viharati
Jetavanne anathapindikassa
Arame
Atha kho annatara devata,
abhikkantaya ratiya abhikkantavanna kevalakappam jetavanam obhasetva.
Yena Bhagava tenupasankami, upasanhamitva Bhagavantam abhivadetva ekamantam atthasi,
Yena Bhagava tenupasankami, upasanhamitva Bhagavantam abhivadetva ekamantam atthasi,
ekamantam thitakho sa devata Bhagavantam gathaya ajjhabhasi :
Bahudeva manussa ca
Mangalani acintayum
Akankhamana sotthanam
Bruhi mangalamuttamam
Asevana ca balanam
Panditananca sevana
Puja ca pujaniyanam
Etammangalamuttamam
Patirupadesavaso ca
Pubbe ca katapunnata
Attasammapanidhi ca
Etammangalamuttamam
Bahusaccanca sippanca
Vinayo ca susikkhito
Subhasita ca ya vaca
Etammangalamuttamam
Matapitu upatthanam
Puttadarassa sangaho
Anakula ca kammanta
Etammangalamuttamam
Dananca dhammacariya ca
Natakananca sangaho
Anavajjani kammani
Etammangalamuttamam
Arati virati papa
Majjapana ca sannamo
Appamado ca dhammesu
Etammangalamuttamam
Garavo ca nivato ca
Santutthi ca katannuta
Kalena dhammasavanam
Etammangalamuttamam
Khanti ca sovacassata
Samanananca dassanam
Kalena dhammasakaccha
Etammangalamuttamam
Phutthassa lokadhammehi
Cittam yassa na kampati
Asokam virajam khemam
Etammangalamuttamam
Etadisani katvana
Sabbatthamaparajita
Sabbattha sotthim gacchanti
Tantesam mangalamuttaman'ti
Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagava
Menetap di dekat Savatthi
Di hutan Jeta di Vihara Anathapindika.
Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang
pagi, dengan cahaya yang cemerlang menerangi
seluruh hutan Jeta.
Menghampiri Sang Bhagava dan menghormat Beliau,
lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri di satu sisi, dewa
itu berkata kepada Sang Bhagava dalam syair ini:
Banyak dewa dan manusia
Berselisih paham tentang Berkah
Yang diharap membawa keselamatan
Terangkanlah, apa Berkah Utama itu
"Tak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana,
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Menghormat pada mereka yang patut dihormat,
Itulah Berkah Utama.
Hidup ditempat yang sesuai
Berkat Atau menghina siapa saja,
Jangan karena marah dan benci
Mengharap orang lain celaka.
Bagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwanya
Melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta
Dipancarkannya pikiran itu tanpa batas
Ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
Atau berbaring, selagi tiada lelap,
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma
Tiada berpegang pada pandangan salah (tentang atta / aku),
Dengan Sila dan penglihaan yang sempurna
Hingga bersih dari nafsu indera,
Ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.
37. Ettavata
Ettavata ca amhehi
Sambhatam punnasampadam
Sabbe deva anumodantu
Sabba sampatti siddhiya
Ettavata ca Amhehi
Sambhatam Punnasampadam
Sabbe Satta Anumodantu
Sabba Sampatti Siddhiya
Ettavata ca Amhehi
Sambhatam Punnasampadam
Sabbe Satta Anumodantu
Sabba Sampatti Siddhiya
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam Tam Anumoditva
Ciram Rakkhantu Perdamaian Dunia
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam Tam Anumoditva
Ciram Rakkhantu Indonesia
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam Tam Anumoditva
Ciram Rakkhantu Vihara Bodhi
Idam vo natinam hotu
Sukhita Hontu Natayo (3x)
Devo Vasatu Kalena
Sassa Sampatti Hotu Ca
Phito Bhavatu Loko Ca
Raja Bhavatu Dhammiko
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu vihara / cetya ......
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam am anumoditva
Ciram rakkhantu sasanam
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu desanam
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu no guru
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu mam param'ti
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Semoga para makhluk hidup di angkasa dan di bumi,
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi perdamaian dunia
Semoga para makhluk hidup di angkasa dan di bumi,
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi Indonesia.
Semoga jasa-jasa ini melimpah
Pada sanak keluarga yang telah meninggal
Semoga mereka berbahagia..
Semoga hujan tepat pada musimnya
Semoga dunia maju dengan pesat
Serta selalu bahagia dan damai
Semoga Pemerintah / Pemimpin berlaku lurus.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi Ajaran
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi pembabaran Dharma
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi kita semua.
38. Pattidana
Punassidani katassa
Yanannani katani me
Tesanca bhagino hontu
Sattanantappamanaka
Ye Piya gunavanta ca
Mayham matapitadayo
Dittha me capyadittha va
Anne majjhattaverino
Satta titthanto lokasmim
Te bhumma catuyonika
Pancekacatuvokara
Samsaranta bhavabhave
Natam ye pattidanamme
Anumodantu te sayam
Yecimam nappajananti
Deva tesam nivedayum
Maya dinnanapunnanam
Anumodanahetuna
Sabbe satta sada hontu
Avera sukhajivino
Khemappadanca pappontu
Tesasa sijjhatam subha
Semoga jasa-jasa yang kuperbuat
Kini atau di waktu lain
Diterima oleh semua makhluk di sini
Tak terbats, tak ternilai;
Mereka yang kukasihi serta berbudi luhur
Seperi ayah dan ibu
Yang terlihat dan tidak terlihat
Yang bersikap netral atau bermusuhan;
Makhluk-makhluk yang berada di alam semesta
Di tiga alam, empat jenis kelahiran
Terdiri dari lma, satu, atau empat bagian
Mengembara di alam-alam besar kecil;
Semoga dengan persembahan jasaku ini
Setelah mengetahui mereka bergembira,
Dan kepada mereka yang tidak mengetahui
Semoga para dewa memberitakannya;
Berkat jasa-jasa yang kupersembahkan ini
Yang membawa kegembiraan,
Semoga semua makhluk selamanya
Hidup bahagia, bebas dari kebencian
Semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian
Semoga cita-cita luhur mereka tercapai.
Bahudeva manussa ca
Mangalani acintayum
Akankhamana sotthanam
Bruhi mangalamuttamam
Asevana ca balanam
Panditananca sevana
Puja ca pujaniyanam
Etammangalamuttamam
Patirupadesavaso ca
Pubbe ca katapunnata
Attasammapanidhi ca
Etammangalamuttamam
Bahusaccanca sippanca
Vinayo ca susikkhito
Subhasita ca ya vaca
Etammangalamuttamam
Matapitu upatthanam
Puttadarassa sangaho
Anakula ca kammanta
Etammangalamuttamam
Dananca dhammacariya ca
Natakananca sangaho
Anavajjani kammani
Etammangalamuttamam
Arati virati papa
Majjapana ca sannamo
Appamado ca dhammesu
Etammangalamuttamam
Garavo ca nivato ca
Santutthi ca katannuta
Kalena dhammasavanam
Etammangalamuttamam
Khanti ca sovacassata
Samanananca dassanam
Kalena dhammasakaccha
Etammangalamuttamam
Phutthassa lokadhammehi
Cittam yassa na kampati
Asokam virajam khemam
Etammangalamuttamam
Etadisani katvana
Sabbatthamaparajita
Sabbattha sotthim gacchanti
Tantesam mangalamuttaman'ti
Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagava
Menetap di dekat Savatthi
Di hutan Jeta di Vihara Anathapindika.
Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang
pagi, dengan cahaya yang cemerlang menerangi
seluruh hutan Jeta.
Menghampiri Sang Bhagava dan menghormat Beliau,
lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri di satu sisi, dewa
itu berkata kepada Sang Bhagava dalam syair ini:
Banyak dewa dan manusia
Berselisih paham tentang Berkah
Yang diharap membawa keselamatan
Terangkanlah, apa Berkah Utama itu
"Tak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana,
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Menghormat pada mereka yang patut dihormat,
Itulah Berkah Utama.
Hidup ditempat yang sesuai
Berkat Atau menghina siapa saja,
Jangan karena marah dan benci
Mengharap orang lain celaka.
Bagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwanya
Melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta
Dipancarkannya pikiran itu tanpa batas
Ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
Atau berbaring, selagi tiada lelap,
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma
Tiada berpegang pada pandangan salah (tentang atta / aku),
Dengan Sila dan penglihaan yang sempurna
Hingga bersih dari nafsu indera,
Ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.
37. Ettavata
Ettavata ca amhehi
Sambhatam punnasampadam
Sabbe deva anumodantu
Sabba sampatti siddhiya
Ettavata ca Amhehi
Sambhatam Punnasampadam
Sabbe Satta Anumodantu
Sabba Sampatti Siddhiya
Ettavata ca Amhehi
Sambhatam Punnasampadam
Sabbe Satta Anumodantu
Sabba Sampatti Siddhiya
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam Tam Anumoditva
Ciram Rakkhantu Perdamaian Dunia
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam Tam Anumoditva
Ciram Rakkhantu Indonesia
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam Tam Anumoditva
Ciram Rakkhantu Vihara Bodhi
Idam vo natinam hotu
Sukhita Hontu Natayo (3x)
Devo Vasatu Kalena
Sassa Sampatti Hotu Ca
Phito Bhavatu Loko Ca
Raja Bhavatu Dhammiko
Akasattha Ca Bhummattha
Deva naga Mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu vihara / cetya ......
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam am anumoditva
Ciram rakkhantu sasanam
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu desanam
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu no guru
Akasattha ca bhummattha
Deva naga mah'iddhika
Punnam tam anumoditva
Ciram rakkhantu mam param'ti
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Semoga para makhluk hidup di angkasa dan di bumi,
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi perdamaian dunia
Semoga para makhluk hidup di angkasa dan di bumi,
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi Indonesia.
Semoga jasa-jasa ini melimpah
Pada sanak keluarga yang telah meninggal
Semoga mereka berbahagia..
Semoga hujan tepat pada musimnya
Semoga dunia maju dengan pesat
Serta selalu bahagia dan damai
Semoga Pemerintah / Pemimpin berlaku lurus.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi Ajaran
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi pembabaran Dharma
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi kita semua.
38. Pattidana
Punassidani katassa
Yanannani katani me
Tesanca bhagino hontu
Sattanantappamanaka
Ye Piya gunavanta ca
Mayham matapitadayo
Dittha me capyadittha va
Anne majjhattaverino
Satta titthanto lokasmim
Te bhumma catuyonika
Pancekacatuvokara
Samsaranta bhavabhave
Natam ye pattidanamme
Anumodantu te sayam
Yecimam nappajananti
Deva tesam nivedayum
Maya dinnanapunnanam
Anumodanahetuna
Sabbe satta sada hontu
Avera sukhajivino
Khemappadanca pappontu
Tesasa sijjhatam subha
Semoga jasa-jasa yang kuperbuat
Kini atau di waktu lain
Diterima oleh semua makhluk di sini
Tak terbats, tak ternilai;
Mereka yang kukasihi serta berbudi luhur
Seperi ayah dan ibu
Yang terlihat dan tidak terlihat
Yang bersikap netral atau bermusuhan;
Makhluk-makhluk yang berada di alam semesta
Di tiga alam, empat jenis kelahiran
Terdiri dari lma, satu, atau empat bagian
Mengembara di alam-alam besar kecil;
Semoga dengan persembahan jasaku ini
Setelah mengetahui mereka bergembira,
Dan kepada mereka yang tidak mengetahui
Semoga para dewa memberitakannya;
Berkat jasa-jasa yang kupersembahkan ini
Yang membawa kegembiraan,
Semoga semua makhluk selamanya
Hidup bahagia, bebas dari kebencian
Semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian
Semoga cita-cita luhur mereka tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar